Palu, SatuSulteng.com – Wakil Wali Kota Palu, dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK.,M.Kes bersama TPID Kota Palu, mengikuti rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi daerah, secara virtual dari ruang pertemuan Bappeda Kota Palu bersama pemerintah pusat, pada Selasa, 04 Juni 2024.
Rapat yang rutin dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI ini dipimpin oleh Plt Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir dan diikuti sejumlah kementerian, lembaga, hingga seluruh pemerintah daerah di Indonesia.
Tomsi Tohir dalam arahannya menyampaikan bahwa, bagi provinsi maupun kabupaten/kota dengan inflasi tertinggi, agar segera melakukan evaluasi berupa rapat koordinasi sehingga inflasi di daerahnya terkendali.
Diharapkan pula, kepala daerah turun langsung mengecek harga kebutuhan pokok, mengingat akan menghadapi Hari Raya Iduladha 1445 H.
“Untuk inflasi provinsi tertinggi terjadi di Papua Tengah 5,39%, Gorontalo 4,91%, dan Papua Barat 4,58%. Sementara provinsi dengan inflasi terendah ada di Bangka Belitung dan Sulawesi Barat 1,25%. Sementara untuk kabupaten dengan inflasi tertinggi ada di Kabupaten Nabire 7,58% dan inflasi kota tertinggi di Ambon 4,6%,” ujarnya.
Sementara Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian, Inti Pertiwi Nashwari menyampaikan sejumlah upaya pengembangan bawang merah di wilayah minus atau defisit, dengan program champion.
Ia mengatakan, champion nantinya berperan sebagai mentor, pembina, pembimbing, pendamping untuk melatih petani lokal setempat dalam membudidayakan bawang merah di wilayah defisit. Untuk itu, Pemda diharapkan menyediakan lahan dan calon petani yang akan dibina oleh champion.
“Di sini champion juga bisa berperan sebagai offtaker hasil panen petani di lokasi penumbuhan baru. Pemerintah Pusat dapat memfasilitasi gudang penyimpanan dan clodstorage. Selain itu, champion juga bisa berperan sebagai supplier melalui skema kerja sama antar daerah,” katanya. (*/Red)