Palu, SatuSulteng.com – Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE secara simbolis menyerahkan dana kompensasi penataan, penertiban, dan relokasi PKL tahun 2023, pada Selasa, 19 Desember 2023 di Kantor Camat Palu Barat, Kota Palu.
Dana kompensasi sebesar Rp2 juta tersebut masing-masing diberikan kepada 47 PKL Kawasan Masjid Raya Darussalam untuk memperbaiki dan menata kembali lapak-lapaknya.
“Tahun ini, Pemerintah Kota Palu menginisiasi bantuan untuk perbaikan kepada seluruh lapak. Ada 500 lapak yang akan diberikan untuk memperbaiki tempat usahanya. Nilainya tidak besar, tapi kita berharap ini sebagai bentuk subsidi. Nilanya Rp2 juta,” kata wali kota.
Wali Kota Hadianto meminta kepada para pedagang, ketika uang ini diberikan tidak untuk dibelikan handphone ataupun dipakai modal usaha.
Tapi untuk perbaikan tempat usaha, agar tempat usaha di Kota Palu tidak lagi jelek, kumuh, dan tidak indah.
“Kadang lapak di Kota Palu, pakai seng tapi sengnya bekas. Kemudian tidak di cat. Bahkan ada yang pakai terpal, tapi terpalnya sudah sobek. Olehnya uang Rp2 juta ini dimanfaatkan untuk perbaikan lapak,” ungkap wali kota.
Pemerintah Kota Palu sekarang menginginkan kotanya terlihat lebih rapi, bersih, tertib, olehnya melalui Dinas Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Kota Palu menginisiasi perbaikan lapak-lapak.
Sambil para pedagang diatur, agar jangan berdagang di atas trotoar maupun di atas got.
“Karena kalau di atas got, khawatirnya sampah-sampah masuk di got. Belum lagi, makin lama got kita tertutup tidak bisa dibersihkan. Olehnya diberikan bantuan ini untuk perbaikan,” ungkap wali kota.
Wali kota menyatakan, apabila dana kompensasi ini dirasa kurang, maka diharapkan para pedagang dapat menambah dananya secara pribadi, yang penting lapaknya terlihat rapi dan di cat seragam dengan pedagang lainnya.
“Jangan juga warna-warni, nanti orang bilang pelangi. Artinya warna yang tidak mudah kotor, pokoknya yang menurut komiu (kamu, red) mana yang sesuai, terserah komiu. Mau merah, amu kuning, pilih warna yang baik,” jelas wali kota.
Kemudian, lanjut wali kota, kalau di cat, jangan langsung di cat, dempul dulu baru di cat. Jangan cuma di cat satu kali, cat dua kali, supaya betul-betul warnanya padat. “Pokoknya saya minta kasih bagus,” pinta wali kota.
Wali kota mengungkapkan, kalau program ini berjalan dengan bagus, tahun depan Pemerintah Kota Palu akan menggulirkan lagi dana kompensasi untuk PKL yang belum dapat.
Akan tetapi, kalau program tersebut tidak berjalan dengan baik, maka Pemerintah Kota Palu menganggap sebagai program gagal.
Wali kota menginginkan Kota Palu betul-betul bersih, rapi, indah, dan betul-betul berubah. Sehingga orang luar yang masuk ke Kota Palu akan terkesima.
Wali kota mengungkapkan, pihaknya agak kesulitan merelokasi para pedagang dari kawasan Masji Raya Darussalam, karena Pemerintah Kota Palu tidak memiliki lahan yang cukup di Kecamatan Palu Barat.
Namun demikian, wali kota meminta para pedagang untuk mencari tempat yang tidak di atas trotoar ataupun di atas got.
“Carilah yang rapi. Kalau sudah dibangun rapi, kalau komiu mau modal usaha nanti, kasih masuk. InsyaAllah nanti kita akan kuatkan lagi dengan modal usaha, agar usahanya betul-betul terbantu,” tambah wali kota. (*/Red)