Palu, SatuSulteng.com – Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE memberikan arahan dalam rapat bersama Tim Inkubator Bisnis dan sejumlah pimpinan OPD pada Selasa, 16 Mei 2023 di ruang pertemuan Kantor Wali Kota Palu.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota Hadianto menyampaikan bahwa salah satu dari 53 program Pemerintah Kota Palu adalah pembentukan Inkubator Bisnis berbasis Digital.
Tujuan dari program ini adalah sebagai pendamping atau konsultan, yang diharapkan bukan hanya menjadi pendamping dalam memberikan konsultasi, akan tetapi juga bisa berkembang lebih jauh dari itu.
Ia menilai, selama ini Pemerintah Kota Palu ketika menyalurkan bantuan kepada masyarakat, masih beranggapan ‘yang penting tersalurkan ‘ baik UMKM-nya atau IKM-nya.
“Pokoknya yang penting dikasih, mereka ajukan proposal yang penting tersalurkan. Selesai urusan. Kita tidak mau tau apakah dia mau berjalan, tidak berjalan, hidup atau mati, atau merana. Kita tidak mau tau yang penting sudah tersalur,” katanya.
Dari latar belakang itulah, lanjut Wali Kota, lahirlah program Inkubator Bisnis berbasis digital yang tugasnya untuk memberikan konsultasi menjadi pendamping dan menjadi eksekutor akhir dari proses UMKM, IKM, ataupun penyaluran bantuan yang dilakukan Pemerintah Kota Palu kepada masyarakat.
Sehingga diupayakan bantuan-bantuan yang tersalurkan kepada masyarakat itu, betul-betul tepat. Kemudian betul-betul termanfaatkan dan menghasilkan, serta betul-betul mengubah kondisi UMKM atau IKM tersebut.
“Karena tujuan dari penyaluran bantuan kepada masyarakat itu adalah meningkatkan ekonomi masyarakat yang kemudian mengubah kesejahteraan masyarakat. Nantinya akan berimplikasi akhir pada indikator kemiskinan kita menurun,” jelas Wali Kota.
Ia mengatakan, kalau indikator kemiskinan Kota Palu juga masih tetap atau cenderung naik, maka akan jadi pertanyaan, apakah pemerintah tidak bantu sehingga kemiskinan tetap bertambah?
Padahal, lanjutnya bantuan yang disalurkan pemerintah kepada masyarakat begitu besar, bisa jadi kalau diakumulasikan dari masing-masing OPD pengampu akan menyentuh di angka puluhan miliar.
“Tapi kenapa puluhan miliar itu tidak memberikan dampak dan perubahan? Makanya angka kemiskinan Kota Palu masih berada pada posisi angka yang cenderung stabil. Padahal sudah puluhan miliar yang dikeluarkan. Nah sekali lagi, inilah tujuan dari pada Inkubator Bisnis,” ungkapnya.
Wali Kota menekankan penyerahan bantuan kepada masyarakat harus betul-betul dikawal dengan baik, makanya sebelum memberikan bantuan, harus dicek terlebih dahulu, masyarakatnya layak atau tidak diberikan bantuan.
Di samping itu, pengecekan juga dilakukan untuk melihat apakah bantuan yang diberikan sesuai tidak dengan kondisi masyarakat tersebut.
“Nah ini Inkubator Bisnis punya tugas itu, memberikan pendampingan dan melakukan verifikasi maupun identifikasi agar supaya tepat sasaran. Dan Inkubator Bisnis juga akan memberikan pendampingan dalam proses berjalannya usaha yang dibangun oleh UMKM ataupun IKM kita. Agar dipastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran, berjalan dengan baik, dan memberikan dampak outcame yang baik, ditunjukkan dengan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang naik,” katanya.
Selain itu, Wali Kota mengatakan nantinya akan diadakan Focus Group Discussion atau FGD terkait dengan Inkubator Bisnis berbasis digital.
Ia meminta Kepala dinas, sekretaris dinas, maupun kepala bidang dari masing-masing OPD pengampu wajib menghadiri FGD tersebut.
“Supaya langsung konek semua kita. Sekaligus juga apa yang menjadi kekurangan dan lain-lainnya, dapat segera ditindaklanjuti,” tekannya. (*/Red)