Palu, SatuSulteng.com – Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE menjadi narasumber utama dalam Kuliah Umum yang dilaksanakan oleh Universitas Alkhairaat Palu pada Senin, 18 September 2023 di Aula Fakultas Kedokteran kampus setempat.
Kuliah umum yang melibatkan seluruh mahasiswa baru ini, mengangkat tema tentang “Kebijakan Pemerintah Kota Palu dalam Impelementasi Pendidikan di Era Digital.”
Dalam paparannya Wali Kota Hadianto menyatakan bahwa kondisi Covid-19 yang melanda seluruh dunia beberapa tahun silam, menjadi pemicu digitalisasi harus mampu diterima dengan cepat oleh semua masyarakat.
“Tidak pilih siapa kita atau kelompok mana, tuntutan terkait digitalisasi oleh Covid-19, mewajibkan semua kita harus mampu beradaptasi cepat dengan digitalisasi. Dan ini menjadi tantangan yang besar bagi kita,” ujar wali kota.
Menurut wali kota, permasalahan utama masyarakat terkait digitalisasi, bukan karena tidak mempunyai gadget atau gawai, akan tetapi terletak pada human resource atau Sumber Daya Manusia (SDM).
Olehnya, upaya Pemerintah Kota Palu saat ini adalah menyiapkan SDM-nya agar melek dengan digitalisasi.
Seperti seluruh guru dan kepala sekolah di bawah naungan Pemerintah Kota Palu, mau mengupgrade dan meningkatkan kompetensi mereka.
Salah satu yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Palu adalah magang seluruh kepala sekolah dan guru secara bertahap.
Untuk meningkatkan pemahaman serta kesadaran para kepala sekolah dan guru, bahwa digitalisasi hari ini merupakan hal wajib yang harus mampu diterima oleh semua.
“Jadi tahun ini dan kemarin, kita sudah mengirim mereka (kepala sekolah dan guru, red) untuk melakukan magang. Sekarang begitu kembali, mereka sudah berbicara tentang e-learning, google drive, dan lainnya,” kata wali kota.
Dalam hal ini, lanjut wali kota, Pemerintah Kota Palu tidak berbicara terkait infrastruktur digital, akan tetapi berbicara tentang SDM-nya.
Kalau SDM-nya sudah siap dan paham yang jadi tuntutan dan kebutuhan, maka mudah sekali bagi pemerintah memasukkan infrastruktur digital.
Oleh karena itu, wali kota berpesan kepada para mahasiswa agar mereka harus bisa meningkatkan kualitas diri dengan baik, agar tuntutan dan kebutuhan SDM yang handal itu bisa disiapkan.
“Kalau bukan kalian yang siapkan diri kalian, siapa lagi. Kampus sebagai lembaga pendidikan hanya mengajarkan. Tapi implementasi kembali kepada diri kita. Kalau tidak, kita akan sulit memberikan perubahan yang nyata. Hari ini masalah kita adalah human resource. Kalau itu tidak disiapkan hari ini, kita akan terus kewelahan,” ungkap wali kota.
Di samping itu, bonus demografi yang sedemikian lebar, membuka peluang pengangguran yang semakin lebar pula.
Kalau para mahasiswa baru tidak mampu menyiapkan diri dengan baik, maka mereka akan kena imbas negatif dari bonus demografi.
Jadi wali kota berpesan kepada para mahasiswa baru, harus serius dalam urusan kuliah.
“Jangan justru lebih aktif di organisasi. Bukan berarti tidak boleh. Boleh saja, karena itu dalam membangun kapasitas karakter diri. Tapi jangan lari dari fokus kita kuliah,” pesan wali kota. (*/Red)