Wali Kota Palu Hadiri Halal Bihalal Asosiasi Pedagang Pasar Masomba

Palu, SatuSulteng.com – Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE menghadiri Halal Bihalal 1445 H yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pedagang Pasar Masomba (AP2M), pada Minggu, 12 Mei 2024 di lingkungan pasar setempat.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Palu, Zulkifli bersama sekretaris dinas, Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Palu, dan lainnya.

Kadis Zulkifli dalam sambutannya menyebut bahwa asosiasi pedagang di Pasar Masomba ini merupakan asosiasi yang terbentuk terakhir setelah pasar-pasar yang lain terbentuk.

“Para pedagang pasar di Kota Palu itu harus ada asosiasinya. Dan Alhamdulillah, ini terakhir terbentuk asosiasi pedagangnya. Semua sudah terbentuk,” kata Kadis.

Kadis mengungkapkan, beberapa hari kedepan, para asosiasi pedagang pasar ini akan berkumpul kembali di Pasar Inpres Manonda untuk pengukuhan semua asosiasi pedagang pasar, yang dirangkaikan Halal Bihalal bersama wali kota.

Kadis menjabarkan, pengurus asosiasi pasar kurang lebih berjumlah 200 orang di Kota Palu dengan para pedagang sekitar 1.946 pedagang di seluruh pasar.

Rencananya setelah terbentuk, kata Kadis, para pengurus asosiasi pedagang di Pasar Masomba akan membangun bangunan darurat dahulu di lokasi kebakaran belum lama ini.

Kemudian, lanjut Kadis, mereka akan membentuk ronda di Pasar Masomba serta mereka ingin dilibatkan dalam perencanaan, apabila ada pembangunan kembali di Pasar Masomba.

Sementara itu, Wali Kota Hadianto secara khusus menyampaikan permohonan maaf kepada para pedagang Pasar Masomba, karena saat kebakaran lalu kebetulan tidak berada di Kota Palu.

Namun, wali kota berterima kasih kepada Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Palu bersama jajaran lainnya, yang langsung turun dan secepatnya melakukan langkah-langkah yang bisa mengembalikan lagi situasi dan kondisi, agar para pedagang melakukan aktivitas dagangnya.

“Setelah kejadian kemarin, saya sampaikan kepada kepala dinas, ini sudah berulang-ulang kejadian seperti ini. Saya khawatirnya, mungkin hari ini bisa tertangani dengan baik. Namun, bagaimana kejadiannya lebih besar lagi,” kata wali kota.

Wali kota mengungkapkan berdasarkan laporan yang masuk, kebakaran diakibatkan arus pendek listrik yang menyebabkan percikan api, sehingga terjadi kebakaran.

Menurut wali kota, di Kota Palu belum memiliki pasar yang benar-benar representatif sebagai sebuah ibu kota, termasuk Pasar Masomba dan Pasar Inpres Manonda.

Wali kota mengungkapkan, saat ini Pasar Inpres Manonda sedang dalam perkara hukum. Kalau Pemerintah Kota Palu memenangkan itu, barulah bisa dibangunkan Pasar Inpres Manonda yang betul-betul ideal sebagai sebuah pasar di ibu kota.

“Saya berpikir ya, dua atau tiga lantai untuk Pasar Inpres Manonda,” kata wali kota.

Sementara untuk Pasar Masomba pasca kebakaran kemarin, wali kota berkeinginan akan berbicara dengan pemilik lahan, agar separuh dari lahannya itu bisa dibangun oleh Pemerintah Kota Palu.

Supaya, Pasar Masomba bisa dibangun minimal dua lantai. Agar manajemen pasar semakin bagus kedepannya.

“Tidak usah khawatir berkaitan sewa. Kita usahakan tidak ada yang mahal-mahal. Yang penting transaksi ekonomi berjalan. Tapi ini tentunya kita bicarakan baik-baik. Selagi saya masih wali kota, tidak akan susah komiu,” ungkap wali kota.

Wali kota menyatakan, kalau modelan Pasar Masomba dan Pasar Inpres Manonda masih seperti sekarang, itu tidak modern. Maka harus dibikin pasar yang ideal, sehingga tidak lagi terjadi kejadian-kejadian yang mengkhawatirkan.

Wali kota berkomitmen, secepatnya akan duduk bersama dengan pemilik lahan Pasar Masomba, sehingga perencanaannya bisa secepatnya dibuatkan di tahun ini.

“Pembangunannya nanti kita buat bertahap. Terganggu, ya pasti terganggu. Perencanaannya pun akan melibatkan kita, sehingga semua berjalan dengan baik,” tambah wali kota. (*/Red)

Exit mobile version