Palu, SatuSulteng.com – Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE secara resmi melepas Kontingen Isotomo Palu untuk mengikuti Pelatihan Bahasa dna Budaya untuk CPMI Jepang bagian II pada Jumat, 17 Maret 2023.
Kegiatan yang berlangsung di Halaman Kantor Wali Kota Palu dilaksanakan usai pelaksanaan Apel Kesadaran Nasional yang juga dipimpin langsung oleh Wali Kota Hadianto.
Dalam arahannya, Wali Kota mengungkapkan rasa syukurnya bahwa anak-anak Kota Palu yang berada di Jepang yang juga sebelumnya mengikuti program ini dalam keadaan baik, sehat, dan bersemangat.
“Kita bersyukur bahwa, InsyaAllah anak-anak kita yang akan kita berangkatkan ini kembali akan mendapatkan pelatihan pertama di Jakarta sekitar tiga – empat bulan, setelah itu mereka akan mengikuti interview oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Jepang,” katanya.
Wali Kota menyampaikan anak-anak Kota Palu yang sebelumnya dikirim ke Jepang, tidak bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Tetapi bekerja di pabrik-pabrik dan industri yang ada di Jepang.
“Alhamdulillah mereka sangat senang karena gaji yang mereka dapat, Alhamdulillah cukup besar. Ada yang menerima sekitar 2.000 Yen perjam, ada juga yang 1.500 Yen perjam. Sehingga rata-rata gaji yang mereka terima sekitar Rp22 juta – Rp25 juta perbulan,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa Pemerintah Kota Palu memastikan semuanya betul-betul berjalan dengan baik dan ini merupakan pencapaian yang cukup baik.
Hal ini dikarenakan, program pengiriman tenaga kerja ke Jepang tersebut baru satu-satunya pemerintah yang memberikan pendampingan seperti ini barulah Pemerintah Kota Palu.
“InsyaAllah setelah ini, kita akan kembali melakukan pengiriman. Bukan hanya ke Jepang, tetapi sudah ada dua negara yang akan jadi sasaran, yaitu Jepang dan Korea,” katanya.
Wali Kota Hadianto mengungkapkan bahwa dirinya semakin percaya dengan program yang dilaksanakan karena ada bukti bahwa anak-anak Kota Palu tidak ditelantarkan di Jepang.
Hanya memang, katanya perlu diketahui untuk kerja di dua negara yakni Jepang dan Korea memiliki beban kerja yang cukup berat.
“Beratnya karena kedua negara ini sangat menuntut yang namanya disiplin yang tinggi serta beban kedua masalah bahasa,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Ia berpesan kepada para peserta kontingen Isotomo Palu yang akan mengikuti pelatihan bahasa dan budaya Jepang ini untuk dapat mengikuti secara baik pelatihan yang dilaksanakan.
Karena selama peserta mengikuti pelatihan bahasa dan budaya Jepang di Jakarta tersebut, semua beban dibebankan kepada Pemerintah Kota Palu.
“Oleh karenanya diikuti dengan sebaik-baiknya dan siapkan mentalitas diri. Jadilah duta-duta yang baik yang InsyaAllah membanggakan kita. Ketika anak-anak yang kita kirim kesana bekerja dengan baik, maka tentu akan menjadi catatan yang baik bagi perusahaan-perusahaan di Jepang terhadap Kota Palu,” pesannya.
Wali Kota bermitmen pihaknya terus membuka ruang komunikasi dengan seluruh pekerja, agar para pekerja dari Kota Palu mampu dan mengupdate kondisi-kondisi yang dialami, sehingga menjadi bahan pemantauan bagi Pemerintah Kota Palu melalui dinas terkait.
Ia menambahkan pengiriman tenaga kerja tersebut menjadi peluang yang baik untuk masyarakat berkaitan dengan pembukaan lapangan pekerjaan. (*/Red)