Palu, Satusulteng.com – Wali Kota Palu Hidayat menjenguk mantan Gubernur Sulawesi Tengah HB Paliudju di sela kegiatan buka puasa bersama dengan ratusan warga binaan (wabin) di Lapas Kelas II/A Petobo, Senin (4/6) malam.
Saat kunjungan rombongan wali kota itu, mantan Gubernar Sulteng HB Paliudju sementara terbaring karena sakit.
HB Paliudju menjadi terpidana kasus korupsi perjalanan dinas gubernur dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
“Beginilah sebenarnya kalau jadi pemimpin yang bijak. Kita yang ada di sini dilihatnya juga. Saya fans karakter beliau,” kata seorang narapidana di Lapas tersebut.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Hidayat menawarkan kepada Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Petobo untuk dijadikan sebagai mitra binaan dalam pengembangan industri kerajinan tangan para warga binaa.
Hidayat mengatakan ada enam program Pemkot Kota Palu, salah satunya Kelurahan Inovasi Unggul dan Mandiri Berbasis Iptek, tapi kemandirian ekonomi kerakyatan.
“Kira-kira di dalam Lapas ini kerajinan dan keterampilan apa yang akan dikembangkan,” tanya Hidayat.
Sehingga, kata dia, salah satu program itu bisa diwujudkan dalam Lapas, misalnya tukang kayu atau apa saja peralatan yang dibutuhkan, maka Pemkot Palu akan menyiapkan, sekaligus dengan tenaga pendamping.
“Kita akan siapkan pendamping tenaga teknologinya, pendamping manajemen usahanya dan pendamping manajemen pemasarannya selama setahun. Program ini bisa terus berlanjut sampai selesai masa jabatan saya tahun 2021,” tutur Hidayat.
Dengan demikian, lanjut dia, ketika warga binaa keluar dari Lapas, maka sudah memiliki usaha dan tidak lagi mengulangi kesalahannya di masa lalu.
Hidayat mengatakan, ada tiga hal yang menentukan keberhasilan usaha, yakni harus siap bahan baku lokal, memiliki skill dasar dan pemasaran yang jelas.
Untuk itu, dirinya berharap agar proposal segera diusulkan, menyusul saat ini Pemkot Palu sedang menyusun APBD 2019.
Sementara Kakanwil Kemenkumham Sulteng Juliasman Purba mengatakan, kunjungan Forkopimda Kota Palu ke Lapas bisa menjadi motivasi bagi warga binaan.
“Karena keberadaan wabin di Lapas hanya sementara waktu, tapi Forkopimda menunjukan kepedulian terhadap mereka,” katanya.
Juliasman berpesan kepada warga binaan agar berjanji bahwa masuk ke Lapas ini untuk terakhir kalinya, jangan sampai kedua kalinya.***