Touna, Satusulteng.com – Dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat di bidang kesehatan khususnya ibu dan bayi, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) melalui Dinas Kesehatan melaunching Posyandu Generasi Unggul (Gaul) Integrasi tingkat Kabupaten Touna bertempat di Desa Sansarino, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Touna, Kamis 19 April 2018 lalu.
Posyandu Gaul Integrasi tersebut diresmikan langsung oleh Bupati Touna Mohammad Lahay, SE, MM yang dihadiri oleh Ketua DPRD Touna, Unsur Forkopimda Kabupaten Touna, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Touna dan jajarannya, Ketua Darmawanita, Para Asisten, Staf Ahli, Pimpinan OPD Lingkup Pemda Kabupaten Touna, Ketua Organisasi Perempuan se-Kabupaten Touna, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya Bupati Mohammad Lahay mengatakan, bahwa kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia dan sekaligus sebagai investasi. Sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan setiap individu dan seluruh komponen bangsa agar masyarakat dapat menikmati hidup sehar dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
“Hal ini perlu dilakukan karena kesehatan bukanlah tanggung jawab pemerintah saja, namun merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat termasuk swasta. Sebab sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama atau investasi dalam pembangunan,” kata Bupati Mohammad Lahay.
Bupati mengatakan, kondisi pembangunan kesehatan yang diharapkan telah mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukan dengan membaiknya berbagai indikator pembangunan sumber daya manusia seperti meningkatnya derajat kesejahteraan dari status gizi masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan dan perlindungan anak, terkendalinya jumlah laju pertumbuhan penduduk serta menurunnya kesenjangan antar individu, antar kelompok masyarakat dan antar daerah dengan tetap lebih mengutamakan pada upaya pereventif, promotif serta pemberdayan keluarga dan masyarakat dalam bidang kesehatan.
“Salah satu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah menumbuh kembangkan Posyandu. Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari oleh untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan masyarakat dalam memperoleh pelayanan dasar, utamanya menurunkan angka kematian ibu dan bayi,” jelasnya.
Olehnya kata Bupati, keberadaan Posyandu Gaul Integrasi lahir dilatarbelakangi adanya berbagai masalah kesehatan yang terjadi di Kabupaten Touna terutama terkait dengan angka kematian ibu, angka kematian bayi dan yang terbaru berdasarkan hasil hasil Rekernas tahun 2018 Kabupaten Touna memperoleh raport kuning mengenai stanting bayi/balita pendek, imunisasi dan tuberkolsis.
“Berdasarkan data Dinas Kesehatan ditemukan bahwa penyebab kematian ibu utamanya disebabkan oleh pendarahan, dengan faktor resiko ibu kurang energi kronik, jumlah kehamilan yang terlalu banyak, kehamilan di usia muda dan jarak kehamilan terlalu dekat. Selain itu dilakukan beberapa investigasi kejadian luar biasa campak bahwa bayi dan balita yang terkena campak umumnya tidak mendapatkan imunisasi,” ungkapnya.
Lanjutnya, keberadaan Posyandu Gaul Integrasi adalah Posyandu yang melakukan peningkatan pelayanan dengan membangun kembali terpadunya pelayanan K.I.A, Gizi, penyuluhan dan imunisasi berjalan dengan baik di Posyandu dengan cara membagi kewenangan antara Dinas Kesehatan, Dinas PMD, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Tim Penggerak PKK, Darmawanita Persatuan dan sektor lainnya dalam hal pembinaan.
“Posyandu Gaul Integrasi adalah mengembalikan fungsi Posyandu sebagaimana mestinya dengan meningkatkan kualitas Posyandu dan termasuk kualitas pelayanan. Upaya peningkatan kualitas Posyandu inilah dibutuhkan inovasi-inovasi seperti integrasi kewenangan pembinaan Posyandu, peningkatan kualitas imunisasi dengan pembagian klaster mengoptimalkan tenaga kesehatan di Desa (Bidan dan Perawat) dan pemberian bahan kontak berupa sayur dan buah-buah kepada ibu-ibu yang berkunjung ke Posyandu sebagai upaya lanjutan pemberian makanan tambahan di Posyandu,” ujarnya.
Dia menambahkan selain itu di tempat Posyandu Gaul Integrasi disediakan alat permainan edukatif sehingga Posyandu menjadi tempat disenangi balita/bayi.
“Olehnya, dengan di Launching Posyandu Gaul Terintegrasi dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar di Posyandu dalam rangka percepatan penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi dan pravalansi gizi buruk sebagai upaya penyiapan generasi penerus yang berkualitas, unggul dan hebat,” harapnya.(yat).