Tantangan dan Harapan dalam Penanganan TB Paru di Puskesmas Singgani Palu

Palu, SatuSulteng.com – Tuberkulosis (TB) paru masih menjadi salah satu

tantangan kesehatan terbesar di Indonesia, termaksus di Puskesmas Singgani,

Kota Palu. Penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobakterium

tuberculosis ini menyerang paru-paru dan dapat menyebar melalui udara. Jika

tidak ditangani dengan baik, TB paru dapat menyebabkan komplikasi serius,

bahkan kematian.

Meskipun berbagai program telah dijalankan, angka temuan kasus dan

keberhasilan pengobatan masih belum mencapai target yang diharapkan.

Berdasarkan data yang dihimpun, hanya sekitar 74% dari total terduga TB yang

mendapatkan pelayanan sesuai standar, dan 69% semua kasus TB yang

ditemukan dan diobati, jauh di bawah target nasional sebesar 90%. Kurangnya

tenaga kesehatan khusus TB, serta rendahnya kesadaran masyarakat menjadi

faktor utama yang memperlambat pencapaian eliminasi TB di wilayah ini

Hambatan dalam Penanganan TB

Masih adanya stigma sosial terhadap penderita TB yang membuat banyak pasien

enggan memeriksakan diri merupakan kendala utama. Selain itu, kurangnya

tenaga medis kesehatan yang terlibat dalam program TB. Hal ini menyebabkan

pelayanan skrining dan edukasi belum maksimal.

Upaya Perbaikan dan Solusi

Untuk mengatasi kendala ini, Puskesmas Singgani telah merancang berbagai

strategi, di antaranya:

1. Pelibatan Masyarakat – Memberdayakan kader kesehatan untuk melakukan

investigasi kontak dan menemukan kasus aktif di masyarakat

2. Edukasi dan Kampanye Publik – Menggunakan metode interaktif seperti

diskusi kelompok dan permainan edukatif agar masyarakat lebih sadar akan

pentingnya deteksi dini TB.

3. Penguatan Sistem Skrining – Melakukan pencatatan Alamat dan kontak

personal suspek, serta melakukan penjemputan sampel oleh petugas maupun

bantuan kader

Harapan Menuju Eliminasi TB

Indonesia menargetkan eliminasi TB pada tahun 2035 dan bebas TB pada tahun

2050. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan kerja sama antara pemerintah,

tenaga medis, dan masyarakat dalam mempercepat deteksi, pengobatan, serta

pencegahan TB.

“Penting bagi kita semua untuk berperan aktif dalam memutus rantai penularan

TB. Dengan pemeriksaan rutin dan kepatuhan dalam pengobatan, kita bisa

bersama-sama mengakhiri TB di Palu,” kata seorang petugas kesehatan

Puskesmas Singgani.

Dengan langkah-langkah konkret dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan

penanganan TB di Puskesmas Singgani dapat lebih efektif, membawa harapan

baru bagi masyarakat Kota Palu untuk hidup lebih sehat dan bebas dari TB.

Sumber : UPTD Puskemas Singgani

Profile Penulis

Nama: Zhia Fauziyyah, S.Ked

Pendidikan: Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat Palu

Agama: Islam

Email: zhiasanua5042@gmail.com

Exit mobile version