Palu, Satusulteng.com – Jajaran Direksi Perusahaan Daerah (Perusda) Kota Palu periode 2018-2022 resmi dilantik dan disumpah oleh Wali Kota Palu, Hidayat, Rabu.
Wali Kota Palu Hidayat mempercayakan Suarman untuk memimpin Perusda Kota Palu selama empat tahun ke depan selaku Direktur Utama.
Sementara Direktur Keuangan dan Administrasi dijabat Fransiscus Novy Indriadhy Widhiono dan Wibowo Safii sebagai Direktur Operasional.
Ketiganya dilantik berdasarkan surat keputusan Wali Kota Palu nomor 500/844.a/Ekonomi/2018.
Wali Kota Palu Hidayat meminta kepada jajaran Direksi Perusda untuk segera mensinergikan program kerja yang mereka susun dengan tema pembangunan Pemerintah Kota Palu.
“Kita wujudkan bersama mimpi dan keinginan masyarakat Palu untuk menjadikan kota ini sebagai kota jasa dan tujuan destinasi,” kata Hidayat dalam arahannya usai melantik ketiganya.
Pemkot, kata Hidayat, tengah menggiatkan pengembangan di sektor pariwisata karena hal itu menjadi harapan dan mimpi masyarakat.
“Karenanya kami harap Perusda mengambil peran penting wujudkan harapan dan mimpi itu,” jelasnya.
Ia juga minta Perusda secepatnya berkoordinasi untuk menyesuaikan programnya dengan beberapa rencana pengembangan destinasi wisata. Misalnya pengembangan di kawasan Uentumbu dan Salena.
Demikian halnya rencana pengembangan kawasan lahan agronomi untuk tanaman jagung dan buah naga termasuk bawang, yang selanjutnya direncanakan menjadi wisata pertanian Kota Palu.
“Dipikirkan bagaimana Perusda bisa masuk ke sana. Misalnya, kalau kawasan agronomi itu berkembang, kira-kira bagaimana pemasaran hasil produksinya,” katanya.
Sementara itu Direktur Utama Perusda Palu Suarman menjelaskan sebagai langkah awal setelah dilantik, pihaknya akan fokus membenahi kantor tetap Perusda.
Namun berkaitan dengan program, Suarman mengaku sudah punya rencana untuk menggarap limbah hasil pembakaran batu bara PLTU Mpanau Palu.?Untuk rencana tersebut, pihaknya telah menggaet investor bekerja sama dalam pengelolaan limbah tersebut.
“Sudah ada investor dari Jakarta. Kita tinggal menunggu penandatanganan MoU,” kata Suarman.
Menurutnya, pengelolaan limbah itu menjadi bahan baku material bangunan dengan mengambil lokasi produksi dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu.
“Lahannya sudah siap dalam KEK,” jelasnya.
Dalam kerjasama itu, Suarman mengakui bahwa Pemkot Palu melalui Perusda akan menjadi pemegang saham penuh dalan industri pengolahan limbah itu.
Selanjutnya, jelas Suarman, pihaknya tentu juga akan segera merancang program kerja untuk menyesuaikan dengan tema pembangunan Kota Palu.
“Sebagaimana harapan dan arahan wali kota,” katanya.