Serahkan Mobil Ambulance Untuk Lima Kelurahan, Berikut Harapan Wali Kota

Palu, SatuSulteng.com – Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE secara simbolis menyerahkan ambulance kepada lima kelurahan yang ada di Kota Palu, pada Jumat, 15 Desember 2023 di halaman kantor Wali Kota Palu.

Kelima kelurahan tersebut yakni Kelurahan Nunu, Kabonena, Lolu Selatan, Tanamodindi, dan Kelurahan Mamboro.

Dalam arahannya, Wali Kota Hadianto menyatakan bahwa pengadaan ambulance di tiap kelurahan ini untuk membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan cepat terkait kesehatan kepada masyarakat.

“Lewat mobilisasi pengangkutan bagi keluarga maupun saudara kita yang mungkin sakit, meninggal, dan lain sebagainya,” kata wali kota.

Wali kota menekankan ambulance ini betul-betul dimanfaatkan oleh masyarakat secara gratis, tidak ada bayar-bayar apapun.

Olehnya berkaitan dengan beban bahan bakar, service, dan lain sebagainya, itu menjadi tanggung jawab dari Pemerintah Kota Palu.

“Tinggal tentunya, yang menjadi harapan pemerintah, ini bisa dimanfaatkan dan dipelihara dengan sebaik-baiknya. Dan jangan sampai menjadi polemik di tengah masyarakat, siapa yang boleh pakai, siapa yang tidak boleh pakai. Jangan sampai,” tekan wali kota.

Oleh karena itu, lanjut wali kota, berkaitan dengan supir ambulance dan lainnya, tolong pihak kelurahan mengatur dengan sebaik-baiknya. Supaya penanggungjawab terkait pemeliharaan kendaraan jelas.

Wali kota menjelaskan, pengadaan ambulance di setiap kelurahan menjadi salah satu dari 53 program prioritas Pemerintah Kota Palu di bawah kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota, dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK.,M.Kes.

“Tentunya ada beberapa lagu kelurahan yang belum terpenuhi dan secara bertahap di tahun depan, kita adakan lagi supaya kelurahan betul-betul memiliki kendaraan ambulance,” ungkap wali kota.

Wali Kota Hadianto menyatakan, pihaknya sangat berharap Pemerintah Kota Palu mampu mempercepat setiap upaya dalam memberikan perhatiannya kepada masyarakat.

Hal tersebut tentunya harus dibarengi dengan kerjasama dari semua pihak, karena tanpa bantuan serta kerjasama dari semua termasuk masyarakat, itu akan sulit tercapai.

“Kenapa demikian? Namanya pengadaan pasti bunyinya belanja. Pasti doi-doi (uang-uang, red). Nah untuk doi-doi itu berarti kita berbicara tentang pendapatan daerah. Semakin besar pendapatan daerah kita, maka akan semakin cepat pemerintah bisa menyentuh hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan penting masyarakat. Saya sangat butuh dukungan dari kita semua,” jelas wali kota.

Wali kota menyebut, atas upaya-upaya yang dilakukan tersebut, Pemerintah Kota Palu baru-baru ini masuk dalam Zona Hijau pemenuhan pelayanan publik.

Hal ini menandakan, pelayanan publik yang diberikan oleh Pemerintah Kota Palu sudah baik di kelurahan, kecamatan, maupun pusat-pusat pelayanan pemerintah lainnya sudah berjalan dengan baik.

Di samping itu, dari 14 Puskesmas yang ada di Kota Palu, sudah 12 Puskesmas yang mendapatkan akreditasi paripurna dan dua lainnya mendapatkan utama.

“Artinya, semua Puskesmas kita sudah pada posisi memuaskan,” papar wali kota.

Tentunya, kata wali kota, semua pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras dari semua unsur yang ada di Pemerintah Kota Palu.

Mulai dari semua pegawai yang bekerja keras dan cepat dari masuk pukul 07.15 dan pukul 07.30 sudah memberikan pelayanan, hingga adanya aduan yang langsung ditindaki dengan cepat.

“Ada yang bilang, bahwa itu bukan budaya kita. Padahal orang tua kita sudah mengajarkan, bahwa bukalah tokomu sebelum ayam berkokok. Alhamdulillah dengan itu semua, kita masuk zona Hijau, pelayanan kesehatan juga prima. Alhamdulillah beberapa catatan-catatan baik kita dapatkan di tahun 2023 ini,” ungkap wali kota. (*/Red)

Exit mobile version