Palu, Satusulteng.com – Beberapa pekan lalu salah satu pasar tradisional yakni Pasar Inpres Manonda, mengalami musibah kebakaran yang terjadi pada waktu siang hari. Sehingga turut mengundang komentar dari Wakil Ketua II DPRD Kota Palu Erfandy Suyuti.
Dia menganggap hal tersebut dikarenakan tidak adanya akses jalur yang disediakan pihak terkait untuk Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk masuk ke area didalam pasar. Sehingga membuat penanganan kebakaran didalam pasar menjadi lambat,
“seharusnya peranan dari pihak terkait harus lebik efektif seperti membuat jalur akses masuk kedalam pasar agar penanganan kebakaran didalam pasar tidak lambat,” Ujarnya, Siang Tadi, di Dekot Palu,
“Ada yang saya dengar salah satu toko yang mengalami kebakaran itu baru saja mengisi isi tokonya untuk menjual kembali, tapi kasian isi tokonya habis terbakar,” Ujar, Anggota DPRD Dapil Palu Barat – Ulujadi ini.
Kemudian ia menjelaskan, penyebab lainnya yang melambatkan petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan si jago merah yakni, tidak adanya Hydrant didalam pasar sehingga mobil damkar kesulitan air dan harus bolak balik mengisi tangki air.
“setidaknya didalam pasar tersebut harus ada Hydrant agar penanganan untuk memadamkan api lebih cepat teratasi, ini kita bisa ketahui sendiri kemarin mobil damkar harus bolak balik isi air tangki, harusnya pihak terkait lebih perhatikan hal yang seperti ini,” Tegasnya. Kamis, 09 Juni 2016
Reo Sapaan akrabnya juga mengatakan, harusnya pihak yang terkait dengan pasar lebih perhatikan tentang penyebab-penyebab kebakaran,seperti ini penyebabnya akibat arus listrik yang memicu kebakaran, Namun dia berharap pihak terkait lebih memperhatikan keadaan pasar, setelah terjadi kebakaran seperti ini. (Eky)