Touna, Satusulteng.com – Bertempat di Freschi café, Kelurahan Uentanaga Bawah, Kecamatan Ratolindo, Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Touna, Kamis (10/11/2016) melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakoor) Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat.
Rakoor tersebut menghadirkan 3 orang narasumber yakni Kepala BNNK Touna, AKBP Djohansah Rahman, S.Pd, Dokter umum RSUD Ampana, dr. Rani Kerinci Yuni, dan Kabid Pelaksana Rehabilitasi Dinsos Kabupaten Touna di ikuti oleh peserta dari LSM Peyaritas Institut, Yayasan Merah Putih, Wahana Visi Indonesia, Yayasan Khairul Amin, Lembaga Pemuda Pemerhati Narkoba, Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga, Ponpes Alkhaerat Bantuga dan klinik Zayani.
Kepala BNNK Touna, AKBP Djohansah Rahman, S.Pd mengatakan, seorang pengguna Narkoba tidak ada kata sembuh akan tetapi pulih, sebab jika bertemu kembali dengan pecandu Narkoba akan terjerumus kembali ke dunia Narkoba tersebut.
Olehnya melalui kegiatan ini peserta diharapkan untuk menjadi perpanjagan tangan BNN dalam menyelamatkan generasi muda Kabupaten Touna. Karena dalam pencegahan pemberantasan penyalahgunaan Narkoba bukan hanya tugas kepolisian dan BNN saja, tetapi semua komponen masyarakat bersama-sama harus bahu membahu dalam melaksanakannya,” ujar Djohansah.
“Kunci rehabilitasi terhadap pecandu Narkotika adalah secepat mungkin di tangani,” kata dr. Rani Kerinci Yuni.
Dikatakannya, ada tiga hal yang harus dilakukan bagi pecandu Narkotika yakni pengobatan, konseling secara berkesinambungan dan memberikan pembinaan sesuai dengan keahlian sesuai minat dan bakat.
Sementara itu Agustina Labatjo, S.Sos menyampaikan, peran Dinsos terhadap masalah Napza merupakan rangkaian kegiatan seperti memberikan bantuan terhadap korban penyalahgunaan Napza yang mengalami kesejahteraan sosial.