Palu, SatuSulteng.com – Wali Kota Palu diwakili Kadis DLH Kota Palu Moh Arif, S.IP bersama masyarakat, ratusan TNI Angkatan Laut dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Palu menggelar aksi bersih-bersih sungai di Kelurahan Talise.
Kegiatan sosial tersebut dilaksanakan pada Selasa Pagi 05-09-2023. Sedikitnya 178 personel TNI AL diturunkan. Aksi bersih-bersih itu sebagai upaya mengurangi bocoran sampah plastik yang masuk ke laut.
Operasi bersih itu dilakukan dengan menyusuri sepanjang bantaran sungai hingga menuju muara. Sampah-sampah yang menumpuk dikeluarkan hingga tak lagi menghambat aliran sungai. Mulai dari ranting pohon, dedauan kering, sampah rumah tangga, terutama plastik menjadi fokus operasi ini. Sampah-sampah itu kemudian diangkut menggunakan truk angkut sampah untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Selain masyarakat, Lanal Palu juga menggandeng stakeholder terkait mulai dari kepolisian, koramil, dan Pemerintah Kota Palu. Untuk diketahui, operasi bersih itu merupakan program kali bersih TNI AL yang digelar serentak di 78 titik di seluruh Indonesia dalam rangka memperingai HUT TNI AL ke-78 tahun. Program itu juga dilakukan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Palu, Letkol Laut (P) Agus Supriyo menyebut program kali bersih itu juga untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pola hidup bersih. “Salah satunya (memberikan kesadaran kepada masyarakat, red)), mengedukasi bagaimana kita berpola hidup bersih,” akunya.
Danlanal Palu itu juga menyitir kiranya kegiatan seperti halnya program kali bersih tersebut dapat dilaksanakan berkelanjutan. “kita dengan mengadakan program kali bersih agar selalu berkelanjutan, mungkin bisa dilaksanakan antar instansi, antar pemerintah dengan masyarakat setempat,” imbuhnya.
Perlu diketahui, berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kehutanan Kota Palu bahwa sampah laut diperkirakan mencapai hingga 100 ton per tahunnya. Sementara secara keseluruhan, sampah di kota Palu bisa mencapai 200 ton perhari dengan rincian diantaranya 10 persen sampah plastik, 71 persen sampah rumah tangga, dan sampah campuran berupa logam dan non logam lainnya. (*/Red)