Jakarta (ANTARA News) – Wakil Walikota Palu Sigit Purnomo Said atau lebih dikenal sebagai Pasha Ungu mengutarakan curahan hatinya pada Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, terutama soal cara berpakaiannya yang sempat menjadi buah bibir belakangan ini.
“Saya ingin klarifikasi soal pemasangan badge di jas saya. Saya sampaikan, dalam tata cara berpakaian ada dua yakni aturan dan etika. Aturan mana yang saya langgar. Ke dua, soal etika di mana salahnya? Kecuali lambang negara dipakai di kaki saya, baru melanggar etika,” ujar Pasha saat menghadiri acara yang digelar MPR, di Jakarta, Jumat malam.
Mengenakan kaos dan jaket berwarna abu-abu dipadankan celana denim, Pasha juga berkisah pada Zulkifli soal pengalaman pertamanya terjun ke dunia politik.
“Saya ingin cerita, ini pertama kalinya saya masuk partai politik (Partai Amanat Nasional), pertama kali saya ikut pilkada dan terpilih. Kita tidak perlu malu, di saat kita memutuskan terjun ke dunia politik. Saya membuktikan, kami mampu membangun bangsa lewat jalur-jalur di antaranya eksekutif maupun legislatif,” tutur dia.
Pasha menampik anggapan orang-orang bahwa artis atau seniman yang terjun ke dunia politik tak laku lagi di dunia hiburan.
Band Ungu, lanjut dia, saat ini masih eksis di dunia hiburan.
“Kadang-kadang image di luar, artis ikut pilkada artinya sudah enggak laku lagi. Saya buktikan, Ungu masih luar biasa,” kata Pasha.
Selain itu, Pasha juga meminta MPR membantu para musisi mendapatkan kepastian hukum soal hak-haknya terutama menyangkut karya-karyanya. ”
Tidak ada kepastian hukum soal hak-hak (karya) kami sebagai musisi. Di luar negeri saat sudah meninggal, (musisi) masih menerima royalti. Mudah-mudahan suara kami didengar, ada langkah-langkah yang terbangun,” pungkas dia.