Palu, Satusulteng.com –Dengan adanya kejadian langka Gerhana Matahari Total (GMT) yang hanya terjadi setiap 300 tahun sekali, maka Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Palu pagi tadi menggelar acara Sosisalisasi Menyambut Gerhana Matahari Total di Hotel Palu Golden, Senin 29/02/2016
Sekretaris Parekraf Kota Palu Bambang Nugraha mengatakan bahwa seperti kita ketahui dengan adanya momentum (GMT) maka kita harus memperlihatkan budaya dan adat kaili kita kepada wisatawan luar negeri, sesuai dengan visi dan misi Pak Walikota Palu yaitu menuju Menuju Palu Kota Jasa, Berbudaya, Beradat, berlandaskan Iman & Taqwa.
Dalam kurun waktu tiga jam, kemungkinan kegiatan hanya untuk memantau situasi gerhana matahari total selesai dari gerhana matahari baru di adakan beberapa pertunjukkan.
Dia mengatakan, sampai sejauh ini hanya sepuluh komunitas yang baru terdaftar, padahal masih banyak komunitas adat yang berada dikota palu,
“Baru sepuluh komunitas yang bergabung sama kita yakni disekitaran wilayah besusu, padahal masih banyak komunitas yang berada dikota palu salah satunya berada dibagian petobo” Katanya,
Untuk alat transportasi sendiri bagi para wisatawan luar negeri (turis) dengan rute dari souraja sampai bundaran talise sudah dipersiapkan.
“kami sudah menyiapkan dokar hias serta kusirnya menggunakan pakaian adat khas kaili untuk para (Turis), sementara tarif yang sudah disepakati bersama setiap satu dokar dikenakan tarif Rp.250.000”.kata Dia.
Dia menyampaikan, kepada semua masyarakat Kota Palu kegiatan Gerhana Matahari Total akan di terpusat diwilayah Anjungan Kota Palu dengan berbagai penampilan, tuturnya,
Dalam acara sosialisasi gerhana matahari total tersebut dihadiri Pelaksana keamanan AKBP. Drs.R. Bambang Surja MM, MBA Kasubdit Pariwisata Dit PamObvit Polda sulteng, narasumber Sekretaris Parekraf Kota Palu Bambang Nugraha serta beberapa kelompok masyarakat.