Palu,Satusulteng.com – Bappeda Kota Palu Pagi tadi menggelar Seminar Akhir diruang auditorium dengan tema “Kajian Rencana Strategis Palu Menuju Masyarakat Ekonomi Asean” pada seminar akhir ini dihadiri sejumlah dinas di kota palu seperti Sekretaris Bappeda Kota Palu, Kadis PU Kota Palu, Kadis Pertanian, Sekretaris Parekraf,Pagi tadi,diruang adutorium, Kamis 21 April 2016.
Rahmat dalam pemaparan laporan akhir bulan kesiapan pemerintah Kota Palu dalam era masyarakat ekonomi asean, adapun 8 kategori Mutual Recognition Arragement (MRA) Asean. Insinyur Tekhnik, Arsitek, Tenaga Pariwisata, Dokter Gigi, Akuntan, Tenaga Survei, Praktisi Medis, dan Perawat.
“Delapan kelompok kerja ini yang kemungkinan bisa masuk dalam era mea nantinya”.Terangnya
Adapun, kekurangan kita dalam menghadapi mea yakni dibidang pendidikan masih ada anak-anak di Kota Palu yang hanya tamat ijazah SD dan SMP. Maka dari itu kita harus bisa mengajak anak-anak di Kota Palu ini bisa mencapai pendidikan agar dapat bersaing dalam era pendidikan Asean.Katanya
Sedangkan, untuk usaha umkm salah satu contoh bawang goreng yang dimana kita ketahui sendiri bahwa saja bawang goreng ini oleh-oleh Khas Kota Palu, akan tetapi masih saja terkendala pasokan bawang dari petani.Jelas Dia
“Terkadang usaha UMKM bawang goreng ini terkendala pasokan bawang dari petani yang berakibat gagal panen.Sehingga para pengusaha UMKM bawang goreng ini terkadang stocknya mereka kehabisan.”Katanya dalam pemeparan
Kepala Dinas PU Rahmat Kawaroe Mengatakan, bagaimana kita harus lebih meningkatkan pekerja bangunan kita agar pekerja asli kota palu bisa berdaya saing dan tidak tergerus dengan kedatangan masyarakat ekonomi asean nantinya.
“bagaimana kita harus melakukan study agar bisa memaparkan kepada masyarakat bahwa saja gejolak dari mea ini bisa berdampak besar untuk tergerusnya masyarakat asli di Kota Palu.”Jelas (Eky)