Palu, SatuSulteng.com – Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya adalah dua konsep yang sedang menjadi perbincangan hangat di Indonesia belakangan ini. Konsep Merdeka Belajar pertama kali diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2019, sementara Merdeka Berbudaya diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2021. Kedua konsep ini bertujuan untuk memberikan kebebasan bagi individu untuk mengembangkan dirinya sendiri secara maksimal, baik dalam hal pendidikan maupun budaya.
Merdeka Belajar adalah konsep yang bertujuan untuk memberikan kebebasan pada individu dalam memilih jenis pembelajaran yang sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan mereka. Konsep ini juga mendorong adanya kolaborasi antara lembaga pendidikan dan dunia industri, sehingga peserta didik dapat mengembangkan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri.
Konsep Merdeka Belajar ini sendiri memiliki empat pilar utama, yaitu:
1. Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik
Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik adalah pendekatan pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran, bukan hanya sebagai objek pembelajaran. Dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, guru berperan sebagai fasilitator atau pembimbing, sementara peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran. Dengan pendekatan ini, peserta didik dapat mengembangkan kreativitas, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan memecahkan masalah.
2. Fleksibilitas dalam Pemilihan Mata Pelajaran
Konsep Merdeka Belajar memberikan kebebasan pada peserta didik untuk memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan mereka. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal, karena mereka dapat fokus pada bidang yang mereka sukai atau memiliki minat yang tinggi.
3. Fleksibilitas dalam Memilih Metode Pembelajaran
Peserta didik juga diberikan kebebasan untuk memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Metode pembelajaran yang dapat dipilih antara lain pembelajaran tatap muka, pembelajaran daring, atau gabungan dari keduanya. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan keterampilan belajar secara mandiri dan memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar mereka.
4. Kolaborasi antara Lembaga Pendidikan dan Dunia Industri
Konsep Merdeka Belajar juga mendorong adanya kolaborasi antara lembaga pendidikan dan dunia industri. Dengan adanya kolaborasi ini, peserta didik dapat mengembangkan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri dan memperlu
Menerapkan Konsep Merdeka Belajar Secara Efektif
Agar konsep Merdeka Belajar dapat diterapkan secara efektif, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Memperhatikan Kebutuhan dan Minat Peserta Didik
Konsep Merdeka Belajar menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran, sehingga sangat penting untuk memperhatikan kebutuhan dan minat mereka. Guru perlu memahami karakteristik peserta didik, minat mereka, serta kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik. Dengan memperhatikan hal ini, guru dapat membantu peserta didik dalam memilih mata pelajaran dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
2. Menyediakan Fasilitas dan Sarana yang Memadai
Untuk menerapkan konsep Merdeka Belajar, lembaga pendidikan perlu menyediakan fasilitas dan sarana yang memadai. Hal ini mencakup ruang kelas, perangkat teknologi, buku-buku referensi, serta fasilitas olahraga dan seni. Dengan menyediakan fasilitas dan sarana yang memadai, peserta didik dapat lebih mudah mengakses sumber belajar dan mengembangkan minat mereka dalam bidang-bidang tertentu.
3. Menerapkan Metode Pembelajaran yang Variatif
Konsep Merdeka Belajar memberikan kebebasan pada peserta didik untuk memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, guru perlu menerapkan metode pembelajaran yang variatif, seperti pembelajaran tatap muka, pembelajaran daring, pembelajaran kelompok, dan pembelajaran mandiri. Metode pembelajaran yang variatif dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan keterampilan belajar mandiri dan kreativitas.
4. Meningkatkan Kolaborasi dengan Dunia Industri
Salah satu pilar utama dari konsep Merdeka Belajar adalah kolaborasi antara lembaga pendidikan dan dunia industri. Oleh karena itu, lembaga pendidikan perlu meningkatkan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan di sekitar mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui program magang, pelatihan, atau seminar yang diadakan bersama-sama dengan perusahaan-perusahaan tersebut. Dengan meningkatkan kolaborasi dengan dunia industri, peserta didik dapat mengembangkan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Konsep Merdeka Berbudaya
Merdeka Berbudaya adalah konsep yang bertujuan untuk memperkuat dan memajukan budaya Indonesia yang inklusif, dinamis, dan terbuka. Konsep ini mendorong masyarakat untuk menghargai dan memahami berbagai macam budaya yang ada di Indonesia, serta menjaga keberagaman budaya tersebut agar tetap lestari.
Konsep Merdeka Berbudaya ini memiliki empat pilar utama, yaitu:
1. Menghargai Keberagaman Budaya
Konsep Merdeka Berbudaya mendorong masyarakat untuk menghargai dan memahami keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Hal ini mencakup penghormatan terhadap budaya daerah, adat istiadat, bahasa, musik, tari, dan seni rupa yang beragam di Indonesia. Menghargai keberagaman budaya dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat, serta mendorong toleransi antar suku, agama, dan budaya.
2. Menjaga dan Melestarikan Budaya
Merdeka Berbudaya juga mengajak masyarakat untuk menjaga dan melestarikan budaya yang ada di Indonesia. Melestarikan budaya dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti menyelenggarakan acara budaya, mengadakan seminar atau workshop tentang budaya, serta mempromosikan budaya Indonesia kepada masyarakat lokal maupun internasional. Dengan melestarikan budaya, maka nilai-nilai yang terkandung dalam budaya tersebut akan terus hidup dan menjadi bagian dari identitas nasional.
3. Mengembangkan dan Mengikuti Perkembangan Budaya
Merdeka Berbudaya juga mengajak masyarakat untuk mengembangkan dan mengikuti perkembangan budaya yang ada di Indonesia. Hal ini mencakup mendukung pengembangan seni, budaya, dan kreativitas, serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan budaya yang ada di masyarakat. Dengan mengembangkan dan mengikuti perkembangan budaya, maka masyarakat dapat terus berinovasi dan menciptakan karya-karya budaya yang baru.
4. Mendorong Toleransi Antarbudaya
Konsep Merdeka Berbudaya juga mendorong masyarakat untuk mendorong toleransi antarbudaya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara saling menghargai dan memahami keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Selain itu, masyarakat juga perlu menghindari tindakan-tindakan yang dapat merusak kerukunan antar suku, agama, dan budaya.
Menerapkan Konsep Merdeka Berbudaya Secara Efektif
Agar konsep Merdeka Berbudaya dapat diterapkan secara efektif, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Mengajak Masyarakat untuk Terlibat Aktif
Konsep Merdeka Berbudaya akan sulit diterapkan jika masyarakat tidak terlibat aktif dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan budaya. Oleh karena itu, peran masyarakat sangat penting dalam menerapkan konsep Merdeka Berbudaya. Lembaga pendidikan, lembaga kebudayaan, dan pemerintah dapat mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam kegiatan budaya yang ada di masyarakat.
2. Meningkatkan Akses dan Sarana untuk Kegiatan Budaya
Salah satu faktor penting dalam menerapkan konsep Merdeka Berbudaya adalah meningkatkan akses dan sarana untuk kegiatan budaya. Hal ini mencakup menyediakan fasilitas seperti panggung, gedung pertunjukan, dan studio seni, serta memberikan dukungan finansial bagi kegiatan budaya yang diadakan oleh masyarakat.
3. Menjalin Kerjasama dengan Lembaga Kebudayaan
Untuk memperkuat dan memajukan budaya Indonesia, lembaga pendidikan, lembaga kebudayaan, dan pemerintah perlu menjalin kerjasama yang erat dalam mengembangkan dan mempromosikan kebudayaan. Kerjasama tersebut dapat meliputi penyediaan dana untuk kegiatan budaya, penyediaan sarana dan prasarana, serta mengadakan program pelatihan atau workshop bagi masyarakat untuk mempelajari dan mengembangkan kreativitas dalam bidang seni dan budaya.
4. Menerapkan Pendekatan Berbasis Komunitas
Menerapkan pendekatan berbasis komunitas dapat menjadi salah satu cara yang efektif dalam menerapkan konsep Merdeka Berbudaya. Pendekatan ini dapat memperkuat peran masyarakat dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan budaya. Melalui pendekatan berbasis komunitas, masyarakat dapat bekerja sama dan saling mendukung dalam menjalankan kegiatan budaya.
5. Menumbuhkan Kesadaran Akan Pentingnya Merdeka Berbudaya
Meningkatkan kesadaran akan pentingnya Merdeka Berbudaya juga sangat penting dalam menerapkan konsep ini secara efektif. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan lembaga kebudayaan dapat melakukan kampanye dan sosialisasi tentang konsep Merdeka Berbudaya, sehingga masyarakat dapat lebih memahami pentingnya menjaga dan melestarikan budaya Indonesia.
Kesimpulan
Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya adalah konsep yang penting untuk diterapkan di Indonesia. Dengan menerapkan konsep ini secara efektif, maka masyarakat Indonesia dapat lebih mandiri dalam belajar dan berkembang, serta menjaga dan melestarikan budaya yang ada di Indonesia. Konsep Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya juga dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam masyarakat, serta mendorong toleransi antar suku, agama, dan budaya. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga pendidikan, dan lembaga kebudayaan dalam menerapkan konsep Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya secara efektif. ***
PENULIS
Irwan Lutemadi, S.Pd.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas – SMA Katolik Frater Don Bosco Manado