Palu, Satusulteng.com – Saat bangunan tembok runtuh akibat gempa dan Tsunami , Belitung Peduli dan Ners Indonesia berusaha untuk bersinergi bersama . Pasca masa tanggap darurat bencana yang berakhir , Tim Belitung Peduli tetap bertahan untuk bersama masyarakat pulau kaili Sulawesi Tengah dalam masa pemulihan.
Salah satu ikhtiar yang dilakukan oleh relawan Belitung Peduli bersama masyarakat adalah upaya pembangunan masjid dan mushola darurat untuk fasilitas umum . Kenapa masjid dan mushola? Masjid dan mushola merupakan ruang publik yang tak hanya bermanfaat sebagai tempat ibadah, tapi juga ruang belajar dan sarana berkumpul bersama.
“Kami rindu sholat berjemaah. Mushola kami hancur pasca Gempa dan Tsunami . Anak-anak belum bisa mengaji bersama lagi” seperti itu keluhan masyarakat Dusun baluase , kab sigi Sulawesi Tengah saat itu ketika Tim Belitung peduli datang menemui ke lokasi sekaligus melakukan pemetaan lokasi .
Kerinduan terhadap ruang ibadah dan ruang belajar pun tumbuh menjadi energi positif, dengan didampingi oleh Tim Recovery Belitung peduli, Oleng Rescue Indonesia dan Ners Indonesia serta Kapal Baja , masyarakat Baluase sigi bergotong-royong membangun kembali mushola dari baja ringan.
Dalam proses pembuatan mushola ini, partisipasi masyarakat sangatlah penting. Masyarakat dilibatkan dalam segala prosesnya, dari tahap awal perencanaan, hingga kini tahap pembangunan sedang dilaksanakan. Hal ini
adalah cara untuk bersama menggandeng masyarakat agar mampu berdaya dan bangkit pasca gempa.
“Kita tak mau sekedar melempar bantuan. Masyarakatlah yang bisa membantu dirinya sendiri. Kami (Relawan) hanya bertugas mendampingi dan membersamai dalam proses recovery, termasuk dalam proses pembangunan mushola ini, masyarakatlah yang punya peran penting” Ungkap Andi Muflih kordinator lapangan yang akrab disapa Kang Vulcanoel ini dari Belitung Peduli
Saat ini pembangunan musola darurat sudah memasuki tahap pemasangan atap dan dinding, sejak awal masyarakat dan relawan bahu-membahu mewujudkan mushola impian mereka bersama, mushola darurat yang mampu memberikan semangat dan energi baru.
“Kita bersyukur bisa memulai membangun kembali rumah dan mushola dengan sesederhana mungkin yang di fasilitasi tempat bermain, penghijauan dan klinik darurat . Semoga kami bisa kembali berkumpul bersama keluarga dan beribadah dengan warga” Haerul , salah seorang warga mengungkap rasa bahagianya di tengah proses ikhtiar bersama.
Pada masa recovery pasca gempa, Tim Belitung Peduli akan membantu masyarakat untuk membangun kembali mushola dan masjid mereka dengan peralatan baja ringan . Namun, Belitung Peduli tidak bisa sendirian, perlu
ada sinergi dan kolaborasi aksi bersama, agar lebih banyak masyarakat yang mampu merasakan manfaat dan lebih banyak mushola dan masjid yang Bisa kembali berdiri.
Masyarakat Palu, Donggala dan sigi masih membutuhkan kita semua untuk kembali berdaya dan bangkit pasca gempa dan Tsunami . Ayo ambil peran dan jadi bagian dari barisan kebaikan ungkap Andi Muflih Vulcanoel.
Serta Pembangunan mushola di wil Sulawesi Tengah adalah bentuk kepedulian kita terhadap sesama. Sehingga dampak energi positif dalam diri para relawan dan masyarakat lokal antusias untuk bangkit. Dan Yang paling terpenting adalah Sinergi Masyarakat Belitung yang luar biasa yang sudah melakukan support dari awal bencana di Palu. Sekali lagi Saya Kordinator lapangan Belitung peduli mengucapkan banyak Terima kasih kepada Masyarakat Belitung serta beberapa organisasi di Belitung baik Belitung peduli, Sahabat Al-aqsa, Baznas Belitung, Sahabat Sholeha serta jajaran organisasi lain nya yang berada di Belitung yang tak dapat di sebutkan satu persatu kami ucapkan terima kasih. Mari kita satukan energi positif agar semua pihak bisa merasakan nya.