Poso, Satusulteng.com – Di salah satu kampus berada di Kabupaten Poso yakni Universitas Kristen Tentena (UNKRIT). Terdapat sosok yang bisa dijadikan teladan. Memiliki wajah tampan, ramah terhadap siapapun, berprestasi, baik hati dan tidak sombong semakin membuat sosok ini menonjol.
Martho Herry Melumpi, itulah namanya. Pria ini lahir di Tentena, 23 Mei 1985. Dia adalah seorang dosen di UNKRIT. Sekarang menjabat sebagai Kepala Program Studi (KAPROGDI) Agribisnis
Fakultas Pertanian UNKRIT.
Dia memilih profesi sebagai seorang dosen karena menurutnya seorang pendidik itu bisa berbagi ilmu. Yang tidak akan pernah habis kepada orang lain dan baginya itu adalah tugas yang mulia untuk membantu orang-orang yang berada disekitarnya.
Dia fokus meningkatkan Tri Darma Perguruan Tinggi yakni ; pendidikan dan pengajar, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat. Untuk itu strategi yang dia gunakan yakni melakukan penelitian dengan baik,banyak membaca dan juga mencari banyak pengalaman.
“Dibandingkan duka, bagi saya lebih banyak suka saya rasakan. Profesi ini saya bisa bertemu banyak karakter mahasiswa, mendidik dan mengajar mereka serta dapat melahirkan kader-kader muda yang berkualitas”, tuturnya kepada media Jumat (1/3/2019).
Hingga saat ini, dia sudah memiliki sekitar 300 koleksi buku di rumah. Setiap pergi ke luar kota atau ke luar negeri, dia selalu menyempatkan diri untuk mampir membeli buku. Oleh karena itu tidak heran jika dia memiliki
banyak koleksi buku.
Disamping profesinya itu, Alumni S2 di Universitas Tadulako ini memiliki beberapa pekerjaan lainnya. Dia adalah Ketua Karang Taruna di Kelurahan Tendeadongi kabupaten Poso dan Pelayan di Gerejanya.
Selain itu, dia juga seorang Founder Banua Lo’e (Rumah Pintar Gratis) yang merupakan wadah untuk menampung kreativitas dan belajar tanpa dipungut biaya. Dia menjalankan kegiatan ini bersama teman-teman dari UNKRIT tanpa dibayar ataupun digaji.
Saat ini dia juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Ongga Bale Kabupaten Poso. Dibawah pimpinannya ada begitu banyak Duta Wisata Kabupaten Poso yang harus dia bimbing agar dapat bekerjasama memberikan kontribusi bagi perkembangan daerah.
Sebelum menjadi ketua, dia pernah menjadi Bale Poso di tahun 2011.Dengan motto “An imperfect man serving our truly perfect God”, dia tetap semangat dalam menjalankan semua tanggung jawab yang diembannya dengan
harapan dia lebih bisa memberi manfaat bagi lingkungan sekitar.
Oleh karena ketekunan itu, hingga sekarang dia banyak mendapatkan penghargaan diantaranya pernah menjadi pembicara di Seminar Nasional maupun Internasional. Dan belum lama ini, dia berkesempatan mengikuti Parade
Internasional di Singapore.
“Bekerja keras, belajar dengan tekun dan selalu rendah hati. Itulah rahasia kesuksesan”, ucapnya.