Manfaatkan Sabut Kelapa Sebagai Pewarna Batik Kelor, Kelurahan Pantoloan Boya Meraih Juara 1 Lomba Inovasi Kelurahan

Palu, SatuSulteng.com – Pemerintah Kota Palu melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kota Palu menetapkan Juara Lomba Kelurahan Inovasi tingkat Masyarakat se-Kota Palu tahun 2023 pada Kamis, 12 Oktober 2023.

Adapun juara I berhasil diraih oleh Yemitra, Kelurahan Pantoloan Boya dengan inovasi “Manfaat Sabut Kelapa sebagai Pewarna Batik Kelor.

Juara II diraih oleh Samsumarlin, Kelurahan Talise dengan inovasi “Teknik Pendingin Sederhana Ripening Buah Pisang Cavendish Berwarna Kuning Cerah Masak Sempurna”

Kemudian Juara III diraih oleh Sabdin, Kelurahan Talise Valangguni dengan inovasi “Pengolahan Daun Kelor menjadi Bahan Kosmetik Berupa Sabun Kelor untuk Kecantikan Kulit.”

Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE dalam sambutannya menyampaikan beberapa catatan terkait dengan Lomba Kelurahan Inovasi tingkat Masyarakat se-Kota Palu tahun 2023.

Sehingga walaupun penilaiannya sudah selesai, harapannya catatan tersebut menjadi perhatian bagi para lurah, camat, serta OPD pengampu atas program ini.

Wali kota menyatakan, inovasi dari setiap kelurahan yang mengambil inovasi dari salah seorang masyarakat, itu harus dijadikan inovasi oleh tim masyarakat atau inovasi kolektif masyarakat.

Agar inovasi ini betul-betul menjadi inovasi dari kelurahan setempat dan kelurahan tersebut bisa memiliki label dari inovasi yang dilakukan.

“Harusnya inovasi tersebut menjadi inovasi kolektif, sehingga kelurahan tersebut dikenal dengan inovasinya. Jangan lomba inovasi, tapi masyarakat disana tidak tahu bahwa ini kelurahan inovasi yang diangkat,” ujar wali kota.

Dengan begitu, ketika orang-orang datang melihat inovasi-inovasi kelurahan itu jelas ada, sehingga kegiatan yang dilaksanakan sifatnya tidak selalu seremoni.

Kemudian, kata wali kota, kelurahan yang ditetapkan sebagai kelurahan inovasi itu wajib diberikan penguatan oleh Pemerintah Kota Palu.

“Jangan cuma bilang lomba, tapi tidak dapat apa-apa. Kalau begitu polanya, kedepan orang sudah malas ikut inovasi-inovasi. Hanya pengakuan-pengakuan tapi penguatannya tidak ada,” ungkap wali kota.

“Lebih parah ketika nanti, ada yang datang ke Kota Palu ingin mengetahui kelurahan-kelurahan inovasi tersebut, kemudian datang disana, tidak ada. Saya tidak mau seperti itu,” lanjut wali kota.

Oleh karena itu, perlu terjalin terkait dengan inovasi ini, sehingga masyarakat tahu agar inovasi ini harus mampu membangun kerjasama.

Sehingga ladang usaha kerja bagi masyarakat setempat, menjadi potensi pendapatan bagi masyarakat.

“Harus ada penguatan dari pemerintah. Balitbangda harus ada persiapannya. Sehingga awal tahun sudah berjalan. Minimal paling lambat tahun setelahnya. Supaya wujudnya jelas. Jangan sampai kita buat lomba seperti ini kemudian kosong,” tekan wali kota.

Wali kota mengatakan boleh dipilih tiga besar inovasi terbaik, tapi inovasi yang masuk dalam 10 besar harus mendapatkan penguatan juga.

“Bila perlu jangan cuma 10. 46 kelurahan itu kuatkan mereka, agar mereka membuat inovasi,” kata wali kota.

Inovasi yang masuk dalam seleksi dan layak mendapat penguatan dan memiliki potensi yang baik, itulah yang didorong.

Jadi tidak lagi juara I, II, dan III, tapi mana kelurahan inovasi yang bisa didorong menjadi hal yang betul-betul bisa bermanfaat bagi masyarakat.

“Masyarakat sudah melakukan inovasi itu, maka itu didorong dan disemangati. Boleh kita melihat terbaik, tapi ketika dia sudah masuk dalam 10 besar, harus diberikan penguatan yang sama,” ujar wali kota.

Rencananya, penyerahan hadiah lomba Kelurahan Inovasi tingkat Masyarakat se-Kota Palu tahun 2023 akan dilakukan pada Penganugerahan Insan Berprestasi Pemerintah Kota Palu di bulan November 2023 mendatang. (*/Red)

Exit mobile version