Palu, SatuSulteng.com – Mencegah stunting diantaranya adalah mengkonsumsi makanan bergizi. Makanan bergizi ini tidak harus mahal. Salah satunya rutin makan sayur dan buah, serta makanan beragam, bergizi seimbang dan aman.
Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Palu, Reny A Lamadjido saat mengunjungi sejumlah kebun Demplot binaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu pada Rabu 22-02-2023 pukul 09.00 Wita.
Hadir mendampingi Sekdis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu Hasan Lahinding, Sekdis P2KB Kota Palu Leyla Husen, Dinas Kesehatan dan Bappeda Kota Palu serta sejumlah penyuluh pertanian.
Adapun lokasi yang dikunjungi kebun Demplot Cipta Lestari Kelurahan Mamboro, Kebun Demplot Nompesana kelurahan Mamboro Induk, Kebun Demplot KWT Miftahul Khairat Kelurahan Siranindi, kebun Demplot KWT Kinta Baru Indah kelurahan Pengawu.
Dikesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Palu terkesan dengan kekompakan warga yang tergabung dalam kelompok tani dalam memanfaatkan kebun Demplot.
Tentu saja manfaatnya sangat besar, sebab bisa memenuhi kebutuhan sayuran dan buah segar untuk kebutuhan konsumsi sehari hari. Selain itu dari segi ekonomi juga bisa menambah penghasilan sebab jika hasil kebun demplot melimpah bisa dipasarkan.
Dikesempatan tersebut juga didengarkan langsung sejumlah uneg uneg yang disampaikan kelompok tani dan menjadi masukan untuk segera ditindaklanjuti.
Selain itu, Wakil Wali Kota Palu juga mendorong agar pemanfaatan pekarangan rumah untuk ditanami menjadi salah satu alternatif mendapatkan sayur dan buah bergizi yang murah untuk penanganan stunting.
“Sebab untuk menekan angka stunting atau gagal tumbuh akibat kurang gizi pada anak merupakan satu program prioritas Pemerintah Daerah Kota Palu maka salah satunya meningkatkan produktivitas warga dalam bidang pertanian,” katanya.
Sementara itu, Sekdis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu menyebutkan kebun Demplot atau Demontration Plot adalah suatu metode penyuluhan pertanian kepada petani, dengan cara membuat lahan percontohan, agar petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan.
“Demplot bisa berupa Inovasi teknologi budidaya, VUB (Varietas Unggul Baru), Pemupukan dan lain-lain, disesuaikan dengan demografi wilayah tersebut,” ujarnya.
Ia menambahkan, Demplot Sayuran dan Toga Organik untuk memberikan contoh secara nyata tentang proses budidaya sayuran dan toga organik dari hulu hingga hilir/ pembibitan hingga panen sehingga petani/masyarakat selain bisa melihat, membuktikan dan mau mengikuti budidaya sayuran dan toga secara organik.
“Menanam sayuran dan toga organik selain memberikan efek kesehatan jika di konsumsi, juga bisa melestarikan lingkungan sekitar,” tuturnya. (*/SS1)