Palu, Satusulteng.com -Sejumlah warga kelurahan Balaroa, Kota Palu yang terkena bencana likuifaksi, mengeluhkan penanganan penggusuran rumah mereka, dimana pihak pemerintah kota yang menguasai alat berat excavator, tidak segan segan meratakan seluruh bangkai rumah yang tersisa, yang mana sebenarnya warga masih berharap bisa menyelamatkan sisa-sisa barang berharga mereka, namun apa daya rumah mereka sudah diratakan.
Yuyun, salah satu warga menyatakan tanpa bermaksud menyalahkan siapapun, namun mereka menyayangkan tindakan tersebut. “Keluarga berharap bisa mencari sisa sisa barang berharga lainnya, namun setelah dari pengungsian, kami mendapatkan rumah telah rata dengan tanah” ujarnya sambil mengirimkan foto bukti bukti keadaan terkini yang nampak sudah rata.
Lain halnya dengan Ahmad, warga balaroa lainnya yang mengatakan bahwa akibat sosialisasi yang tidak merata, informasi simpang siur, ia mendapati rumahnya yang terletak di jalan sungai nil juga sudah rata dengan tanah.
“Sangat kaget, sekembalinya kami semua berharap mau mencari, menyelamatkan barang barang yang tersisa di dalam rumah, namun malah mendapati lokasi rumah sudah rata dengan tanah tanpa izin atau pemberitahuan dengan pihak kami sekeluarga” sesal Ahmad.
Warga sangat berharap pemerintah memperhatikan hal tersebut, karena mereka menganggap bahwa sebagai korban likuifaksi, warga malah makin dipersulit dengan hilangnya sisa sisa harta benda yang mungkin masih bisa diselamatkan.