Kunker ke Sulteng adalah yang pertama bagi Roy sejak Ia dilantik sebagai Kepala BPOM pada 2013 silam yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM.
Sebelum menemui gubernur di ruang kerjanya, Kepala BPOM Roy menyempatkan waktu memotivasi para pegawai BPOM di aula BPOM Palu. Dikatakannya bahwa kesuksesan yang diraihnya saat ini tak lepas dari 3 hal yaitu, bekerja sesuai SOP, berpikir positif dan loyal pada pimpinan.
“Saya ingin saudara bekerja secara normal, possitive thinking dan loyal pada atasan,” imbuh Roy pada pegawai BPOM Palu. “Seorang yang sukses dilihat dari bagaimana orang itu bisa mengelola masalah yang dihadapi,” tambahnya.
Melalui motivasi tersebut, Ia berharap akan berdampak positif bagi pegawai guna meningkatkan kualitas dan kinerja yang gilirannya akan mengangkat BPOM menjadi institusi yang lebih baik dan senantiasa memberi kontribusi bagi daerah, khususnya melindungi masyarakat dari obat dan makanan yang beresiko terhadap kesehatan.
Sementara itu, dalam audiensi dengan gubernur, Roy banyak mendiskusikan hal-hal terkait dengan pengawasan obat dan makanan setelah Ia memonitor kelengkapan sarana prasarana yang ada di kantor BPOM Sulteng.
Perbincangan antara kedua pimpinan berlangsung santai, keduanya sangat akrab dan tak jarang saling berbalas pujian satu sama lain.
Akhirnya sebelum pamit, Kepala BPOM Roy menginstruksikan jajarannya di Palu, Sulteng, untuk bersinergi dengan Pemda dalam melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan. “Kami mohon doa restu pak gubernur,” ujar Roy.
Kemudian dilakukan tukar menukar plakat dari Kepala BPOM kepada Gubernur Longki Djanggola lalu dari gubernur kepada Kepala BPOM Roy A. Sparringa.
Turut menghadiri audiensi siang itu, Asisten Bidang Pemerintahan Moh. Arif Latjuba, SE, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan dr. Anshayari Arsyad, M.Kes dan Kepala BPOM Palu Drs. Safriansyah, Apt. M.Kes beserta jajarannya (syafrudin)