Palu, Satusulteng.com – Kementerian Perindustrian terus mendorong masuknya investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, Sulawesi Tengah. Saat ini terdapat 14 investor yang sudah berminat menanamkan modalnya di kawasan yang diresmikan pada September 2017 silam itu.
“Sekarang tinggal promosi dan melanjutkan pembebasan lahan. Kami terus menarik investor lokal maupun asing, seperti dari Taiwan untuk bisa masuk ke sini,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Jumat (20/4/2018).
KEK Palu berdiri di atas lahan seluas 15.000 hektare (ha), di mana per tahun 2017 telah terealisasi hingga 482 ha. Kawasan ini ditargetkan bisa menggaet investasi senilai Rp12,5 triliun.
“Per Juli 2017, realisasinya mencapai Rp115 miliar,” ungkap dia.
Dari 14 investor yang telah mendaftar, dua industri sudah beroperasi dan satu perusahaan sedang tahap pengerjaan konstruksi. Kawasan terintegrasi ini diharapkan mampu membuka lapangan kerja sebanyak 51.000 orang. Saat ini sudah menyerap 210 orang.
Menurut Airlangga, KEK Palu menjadi salah satu KEK yang berada di lokasi strategis karena berada di wilayah utara-selatan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
“Jadi, seluruh bahan baku dari Sulawesi bisa masuk ke sini. Investor datang saja. Kami yakin mereka akan untung,” jelasnya.
KEK Palu didukung dengan berbagai fasilitas penunjang, antara lain Bandara Mutiara Sis Al-Jufri yang memiliki panjang landasan pacu 3500 m dan kapasitas penumpang sekitar 1500 orang per hari. Jarak bandara ke kawasan diperkirakan 23 km.
Selanjutnya, tersedia Pelabuhan Pantoloan dengan kapasitas saat ini 37.000 TEUs yang ditargetkan dalam pengembangan mencapai 1,2 juta TEUs. Ada pula fasilitas jalan trans Sulawesi Palu-Toli-toli, Palu Outer Ring Road, dan by pass Palu-Parigi.
Kemenperin, lanjut Airlangga, juga memfasilitasi pembangunan infrastruktur di KEK Palu dalam upaya menopang daya saingnya, seperti pembangunan jalan poros dan jalan lingkungan di dalam KEK Palu sepanjang 1600 m, pembangunan sentra industri kecil dan menengah (IKM), serta pengadaan sarana dan prasarana untuk perkantoran di KEK Palu.
Sementara itu, Direktur PT Bangun Palu Sulawesi Tengah (BPST) Andi Mulhanan Tombolotutu mengatakan, setiap bulannya rata-rata ada satu sampai dua perusahaan yang menyatakan minatnya untuk berinvetasi di KEK Palu.
“Dari 40 daftar investor yang berminat, ada 14 yang sudah dikeluarkan izin,” terangnya.
Andi menyampaikan, dalam dua sampai tiga bulan ke depan, akan ada beberapa perusahaan yang mulai beroperasi di KEK.
“Kami optimistis, dalam dua, tiga bulan ke depan, peningkatan dari investasi tidak kurang dari 1-2 triliun rupiah,” ucapnya.
Selaku pengelola KEK Palu, BPST terus memfasilitasi para investor yang ingin menanamkan modalnya, seperti pendaftaran dan perizinan.
“Lokasi kami dekat dengan pelabuhan yang bertaraf internasional dan hampir seluruh komoditas sumber mineral ada semua di sini,” pungkas dia. ***