Palu, SatuSulteng.com – Wali Kota Palu diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, Mohammad Arif, S.STP.,M.Si secara resmi membuka acara peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia Tahun 2024 Tingkat Kota Palu, pada Jumat, 07 Juni 2024.
Acara yang berlangsung di depan Pelabuhan PT. Elan Balindo, Jalan Poros Palu Donggala, Kelurahan Watusampu, Kecamatan Ulujadi ini dilaksanakan oleh DLH Kota Palu.
Kadis Arif yang membacakan sambutan tertulis wali kota menyampaikan bahwa, Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diselenggarakan setiap tanggal 5 Juni dimulai ketika Majelis Umum PBB tahun 1972 menetapkan 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada saat Konferensi Stockholm.
Untuk tahun 2024, Kerajaan Arab Saudi menjadi tuan rumah Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 dengan tema “Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience (Restorasi lahan, penggurunan dan ketahanan terhadap kekeringan)” dengan slogan “_Our Land, Our Future, Generation Restoration_.”
Sebagaimana tema tersebut, kata Kadis, untuk Hari Lingkungan Hidup tahun 2024 secara global difokuskan pada kegiatan pemulihan lahan, pengendalian desertifikasi, dan ketahanan terhadap kekeringan.
“Adapun untuk skala lokal Kota Palu, difokuskan pada upaya penciptaan Kota Palu sebagai kota hijau, kota rendah emisi karbon dan upaya gotong royong pemwujudan dan mempertahankan Palu Adipura, menuju Adipura Kencana,” kata Kadis.
Menurut Kadis, berdasarkan kondisi lingkungan, maka Kota Palu, wajib menyiapkan antisipasi jika akan menghadapi triple planetary crisis yang semakin intens yakni : krisis perubahan iklim, krisis kerusakan sumber daya alam dan kehilangan biodiversitas, serta krisis polusi dan limbah.
Pemulihan lingkungan merupakan kunci dalam membalikkan arus degradasi lahan, dan dapat sekaligus meningkatkan mata pencaharian, mengurangi kemiskinan, dan membangun ketahanan terhadap perubahan cuaca ekstrem.
Kadis menyatakan, pemulihan berkaitan langsung dengan upaya penyelesaian krisis perubahan iklim. Dalam upaya penyelesaian krisis perubahan iklim, maka inovasi dan prinsip keadilan memegang peran penting.
“Melalui investasi dalam pemulihan lahan dan ketahanan terhadap kekeringan, kita tidak hanya mengatasi masalah degradasi lingkungan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam mitigasi perubahan iklim,” ungkap Kadis.
Restorasi lahan, dan penanaman pohon, seperti yang dilakukan saat ini, lanjut Kadis, selain menghasilkan manfaat ekosistem yang signifikan, juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan keberlanjutan sosial, kesejahteraan masyarakat setempat.
Namun, pendekatan tersebut haruslah didasarkan pada prinsip keadilan, memastikan bahwa manfaatnya dirasakan oleh semua pihak, termasuk komunitas dan masyarakat lokal.
Disisi yang lain, inovasi teknologi dan kebijakan yang inklusif secara bersama-sama akan dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan atas krisis perubahan iklim, sambil memastikan kesejahteraan bagi semua pihak yang terlibat.
Tidak lupa, atas nama Pemerintah Kota Palu, Kadis menyampaikan terima kasih, apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas kerja keras seluruh stakeholders lingkungan, seluruh masyarakat, kelompok komunitas, aktivis, dunia usaha, para tokoh perempuan, generasi muda, green leaders, akademisi, jurnalis dan juga jajaran birokrasi di pemerintah Kota Palu.
“Terima kasih dengan segala capaian penghargaan di bidang Lingkungan Hidup oleh Kota Palu hingga saat ini,” kata Kadis.
Olehnya, Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 ini menjadi momen penting untuk terus menumbuhkan, meningkatkan kesadaran dan kepedulian secara konsisten dalam upaya memperbaiki lingkungan secara keberlanjutan. (*/Red)