Palu, Satusulteng.com – Distributor gula pasir menjamin ketersediaan gula pada Ramadan dan Lebaran di Kota Palu. “Stok gula kami jamin aman untuk mengakomodir kebutuhan pada saat ramadan dan lebaran. Sampai saat ini distribusi berlangsung lancar di semua wilayah di Sulteng,” ujar seorang distributor, Jemmy Hosan.
Ia mengakui, kebutuhan saat ramadan dan lebaran lebih tinggi dari hari biasanya. Pihaknya pun sudah mengantisipasi hal itu dengan menyediakan stok jauh hari sebelumnya. Selain itu kata dia, suplai dari luar daerah seperti Surabaya cukup banyak dan selalu siap mendistribusi jika diperlukan.
“Tidak perlu khawatir dengan stok gula pasir. Stok gula melimpah dan siap mengakomodir semua permintaan. Kami juga berharap penjual tidak menaikkan harga karena memang stok mencukupi,” harapnya.
Jemi menjelaskan, setiap tiga hari, stok gula yang masuk ke Palu sebanyak 20 ton. Jumlah itu kata dia, sesuai dengan tingkat kebutuhan masyarakat di Sulteng. “Dan kalau memang harus ditambah pada lebaran nanti, sentra produksi seperti Surabaya siap memasok,” bebernya.
Meskipun ibadah puasa masih tiga pekan lagi, penjualan gula pasir di sejumlah pasar tradisional terbilang lancar. Harga gula juga masih normal dengan kisaran Rp14 ribu per kilogram (Kg). Jumadin, penjual gula eceran di Pasar Masomba Palu mengaku harga gula belum naik karena stok mencukupi. “Kami masih jual dengan harga lama, karena stok masih aman. Pembelian juga belum banyak, mungkin seminggu mau ramadan baru bertambah,” bebernya.
Jumadin mengatakan, biasanya seminggu jelang ramadan, harga gula berangsur naik. “Tapi kenaikkannya dalam tahap normal. Itu sudah seperti siklus tahunan,” ujarnya.
ia berharap distributor tidak menaikkan harga gula agar penjualan kepada konsumen lancar dan tidak ada keluhan. “Soalnya kalau harga naik, kami yang jadi sasaran keluhan pembeli. Padahal, harga yang kami beli juga sudah naik,” jelasnya.
Harga gula yang masih normal, dimanfaatkan oleh Titin, warga Kelurahan Birobuli Palu. Titin yang mempunyai usaha musiman sebagai pembuat kue lebaran, memilih memborong gula pasir jauh hari sebelum ramadan. Titin menuturkan, jika membeli saat mendekati puasa, biasanya harga gula sudah naik. “Karena kita berdagang, jadi sebaiknya beli gula dari sekarang biar untungnya lebih banyak. Karena biasanya semua bahan-bahan untuk membuat kue sudah naik mendekati puasa,” tuturnya.
Meski demikian, Titin berharap pemerintah terus mengawasi harga bahan baku jelang Idul Fitri sehingga kenaikkan harga masih bisa dijangkau masyarakat kecil. “Kalau ada pedagang yang naikkan harga diluar batas sebaiknya ditindak. Pemerintah juga harus rutin menggelar razia dan operasi pasar agar harga tetap stabil,” tandasnya. ***