Palu, SatuSulteng.com – Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE didampingi istrinya yang juga Bunda PAUD sekaligus Ketua TP-PKK Kota Palu, Hj. Diah Puspita, S.AP, secara resmi melepas peserta Jalan Santai, pada Minggu, 28 April 2024.
Jalan Santai yang diikuti sejumlah siswa dan para guru se-Kota Palu ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu di halaman kantor dinas setempat, dalam rangka memeriahkan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2024 tingkat Kota Palu.
Dalam sambutannya, Wali Kota Hadianto, secara khusus menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada seluruh keluarga besar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, serta seluruh kepala sekolah maupun guru, baik dari tingkat PAUD, SD, dan SMP.
“Terima kasih yang telah menunjukkan kerja-kerja yang sangat baik, sehingga cukup banyak prestasi yang diraih di dunia pendidikan Kota Palu selama tahun 2023,” kata wali kota.
Wali kota menyatakan, tentunya semangat ini harus terus dilanjutkan dan dikuatkan, tidak boleh hanya sampai pada saat mendapatkan prestasi saja dan justru malah berhenti.
Mengingat, kata wali kota, kebutuhan di dunia pendidikan terus meningkat, dan para kepala sekolah serta guru dituntut untuk semakin lebih memantapkan diri.
“Oleh karenanya, seluruh kita keluarga besar dunia pendidikan di Kota Palu, harus mampu memahami semua hal ini. Konsisten kita dibutuhkan. Komitmen kita dituntut. Kita tidak boleh mencapai satu titik, kemudian berhenti sampai di situ saja. Kita terus dituntut untuk mampu menyamakan posisi kita,” ungkap wali kota.
Wali kota menyampaikan, sekolah itu memiliki grade atau nilai yang berbeda-beda, sehingga tidak boleh disamakan sekolah yang berada di wilayah bagian Pantoloan dengan tengah kota.
Olehnya, sekolah-sekolah yang berada di wilayah area pinggir itu, secepatnya mampu menyamakan diri dengan sekolah yang berada di wilayah tengah.
“Kita para guru, bukan hanya tentang anak kita yang kita lahirkan. Tapi semua anak-anak yang ada di sekolah itu, adalah anak-anak kita semua, yang harus kita pikirkan bagaimana menyiapkan mereka menjadi anak didik yang siap,” kata wali kota.
Wali kota menyebut, kesiapan anak didik yang dipersiapkan dengan baik, merupakan harta yang jelas khususnya buat Kota Palu.
Kalau semua tidak mampu menyiapkan anak didik dengan baik, naka wali kota khawatir Kota Palu tidak memiliki kemajuan, hanya akan seperti ini saja.
Hal tersebut dikarenakan, perubahan kota ditentukan oleh human resource Sumber Daya Manusianya (SDM).
“Nah, penggodokan awal SDM itu adalah dari sekolah. Kita harus mampu memantapkan itu,” lanjut wali kota.
Oleh karenanya, Wali Kota Hadianto mengharapkan seluruh elemen pendidikan di Kota Palu, untuk terus bergerak bersama, sebagaimana tema Hardiknas 2024, yakni Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar.
Sekali lagi, wali kota mengingatkan agar semakin memperbaiki posisi masing-masing, tidak masalah anak itu sekolah di swasta ataupun negeri, yang penting mereka mengenyam pendidikan.
Yang jadi permasalahan itu, kalau misalnya justru mereka anak-anak Kota Palu tidak sekolah, dan pihak lainnya tidak mampu memperbaiki sistem pendidikan.
Kalau misalnya terjadi penurunan, harusnya dievaluasi apa yang menjadi masalah. Olehnya, wali kota mengajak semua untuk memperkuat posisi di Kota Palu.
“Bagaimana memperkuatnya? Ini sangat penting. Jumlah SD kita ada sekitar 178 sekolah dan SMP kurang lebih sekitar 60 sekolah. Berarti, totalnya sekitar 240an. Taruhlah kurang lebih ada sekitar 260 sekolah di Kota Palu. Nah dari jumlah ini, semua meminta agar sekolahnya diperbaiki kualitasnya,” ujar wali kota.
“Nah, bagaimana memperbaiki kualitas, tapi daerah tidak mampu untuk itu. Akhirnya, apa yang terjadi, model sekolah kita dari jaman dulu sampai sekarang, masih sama seperti itu,” lanjut wali kota.
Oleh karenanya, wali kota terus mengingatkan, bahwa ada kewajiban kita sebagai masyarakat yang harus dipenuhi, yakni pembayaran PBB.
“Jumlah kita PNS sekitar 11 ribu. Nah berarti rumahnya ada sekitar 11 ribu. Maka PBB-nya di bayar, ini penting. Begitu juga yang lain,” kata wali kota.
Sebagai masyarakat, lanjut wali kota, harus saling mengimbau dan menguatkan, karena semakin besar pendapatan Kota Palu, maka semakin mampu. Jangan menunggu semua infrastruktur dulu diperbaiki baru sekolah, akan tetapi kalau bisa ini bersamaan.
“Ingat, 260 gedung pendidikan sekolah itu kalau mau direnovasi, nilainya besar. Tetapi tidak pupus harapan kita untuk mewujudkan hal itu. Hanya kalau kita ingin melakukan percepatan, maka kita harus tahu bersama-sama bahwa kekuatan pondasi rill Kota Palu itu adalah APBD-nya. Kalau APBD-nya kuat, semua bisa kita lakukan,” ungkap wali kota.
Di akhir sambutannya, Wali Kota Hadianto berharap dan meminta seluruh guru untuk menyayangi anak-anaknya di sekolah, sebagaimana menyayangi anaknya sendiri.
Kemudian selalu diingatkan, agar anak-anak didiknya setelah pulang sekolah, langsung ke rumah. Jangan sampai, malam masih berkeliaran, sehingga terjadi kenakalan-kenakalan yang tidak diharapkan.
Terutama berkaitan dengan Narkoba. Karena Narkoba, akhirnya kemarin banyak kejadian-kejadian baik itu geng motor bahkan busur-membusur.
“Olehnya, saya minta para guru untuk mengingatkan anak-anak kita, agar tidak melakukan hal-hal seperti itu. Diharapkan untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kota Palu,” tambah wali kota. (*/Red)