Palu, Satusulteng.com – Wali Kota Palu Hidayat menjelaskan bahwa dirinya tidak bermaksud mengancam wartawan seperti yang diberitakan dalam halaman depan salah satu surat kabar harian di Sulteng beberapa waktu lalu.
Hidayat mengatakan tidak melakukan ancaman kepada wartawan tersebut selama berita yang disiarkan sesuai fakta dan tidak dipelintir dari substansi pernyataan yang ia sampaikan sewaktu diwawancara wartawan tersebut.
“Waktu diwawancara, saya ingatkan dengan dia supaya berita hasil wawancara dengan saya ini dia tidak tulis bengkok – bengkok (dipelintir). Kalau kau buat bengkok-bengkok saya sikat,” ujar Hidayat di kediamannya, Rabu Sore.
Mengingat, kata dia, berita yang disiarkan media tersebut sudah sering tidak sesuai dengan maksud pernyataannya sebagai Wali Kota Palu .
Menyinggung mengenai alasan Pemkot Palu menggunakan Lapangan Vatulemo sebagai lokasi pelaksanaan salat Idul Fitri setelah dipugar, Hidayat mengatakan ada beberapa alasan.
Di antaranya infrastruktur dan tanaman di Lapangan Vatulemo baru selesai dikerjakan dan dirawat serta dipelihara pada tahun ini.
“Lapangan Vatulemo itu kan baru selesai dipugar tahun 2016. Tahun 2017 dilakukan perawatan dan pemeliharaan terhadap tumbuhan nya. Kalau pohonnya sudah besar, biar dipakai bersandar tidak akan rusak karena tanaman nya sudah kuat. Kemarin tanamannya kan masih lemah dan belum tumbuh besar sehingga kita belum bisa pakai salat Id di situ,” katanya.
Selain itu sepekan sebelum Idul Fitri, Pemkot Palu menggelar rapat dan persiapan Idul Fitri bersama Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan Organisasi Keagamaan Islam. Hadir juga dalam rapat tersebut tokoh agama, adat, masyarakat dan pemuda.
Dalam rapat yang dilangsungkan di ruang rapat Bantaya Kantor Wali Kota Palu itu seluruh elemen meminta Pemkot Palu agar kembali menggunakan Lapangan Vatulemo sebagai lokasi pelaksanaan salat Id.***