Palu, SatuSulteng.com – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, menghadiri acara Paskah dan Pelantikan pengurus Rukun Jawa Kristen (RUJAK) periode 2023-2026.
Acara dilaksanakan di Gedung pertemuan Kedai 77 jalan Dewi Sartika pada Senin malam 08-05-2023. Dikesempatan tersebut, Wali Kota Palu secara resmi melantik pengurus Rujak Kota Palu periode 2023-2026.
Dikesempatan tersebut, Wali Kota Palu menyampaikan selamat atas pelantikan pengurus rukun jawa kristen yang disingkat rujak periode tahun 2023-2026. Secara filosofis, akronim rujak sungguh sangat luar biasa.
Rujak merupakan kumpulan dari beragam buah, ada yang asam, ada yang manis, bahkan ada yang hambar, Seperti buah bengkoang. Selanjutnya, dicicipi dengan beragam bumbu kacang yang terpadupadan dengan ulekan gula merah yang manis dan cabai yang pedis. Beragam rasa terpadu menjadi satu.
Seperti itulah kehidupan kita. Meskipun pedis, meskipun pahit, hambar, dan bahkan manis. Kesemuanya harus dijalani dan dinikmati. Kita harus mensyukuri atas segala nikmat yang telah diberikan tuhan kepada kita.
Rukun jawa kristen tentunya menjadi wadah berkumpul, sarana menyalurkan informasi positif, media untuk menambah wawasan serta pengetahuan keagamaan. Serta menjadi alat untuk melakukan interaksi sosial dan kemasyarakatan.
Olehnya rujak harus menjadi pilar pembawa berkat di kota palu. Jadilah suluh yang Mampu menyinari serta memberi kehangatan Buat kota palu.
Untuk bermanfaat dan jadi berkat bagi masyarakat kota palu, maka kata kuncinya adalah rujak harus tulus dan ikhlas melayani. Jadikan setiap langkah bernilai ibadah. Rujak harus ikut ambil bagian dan berkontribusi untuk menyukseskan program pemerintah kota palu. Pemerintah kota palu harus di-support oleh seluruh elemen masyarakat, organisasi kemasyarakatan, akademisi, pers, lembaga profit, lembaga non profit, seluruh elemen pentahelix harus saling mendukung.
Salah satu program yang sangat berkenaan dengan rukun jawa kristen yakni palu reliji. Palu yang menjadikan nilai-nilai Reliji tidak sekedar diketahui tapi DiimplementasikanNilai-nilai keagamaan harus termanifestasikan dalam kehidupan bermasyarakat.
Sehingga seluruh penduduk di kota palu bisa tersenyum bahagia karena penduduknya saling asah, saling asih, dan saling asuh. Dalam perspektif nilai budaya kaili, disebut nosiala pale. Nosiala pale dimaknai sebagai gotong royong atau kerja sama. Oleh karena itu, saya berharap kerukunan jawa kristen tidak ekslusif membangun kerja sama sebatas suku jawa saja, tapi harus bermanfaat kepada siapa saja. Rujak harus tumbuh dan berkembang di kota palu, pemerintah kota palu siap untuk mendukung program dan kegiatan rujak.
Selanjutnya, pemerintah kota palu berikhtiar untuk mewujudkan kota palu yang bersih dan nyaman bagi warganya.
Patut disyukuri, kota palu semakin hari semakin bersih. Kita harus menjaganya bersama. Untuk persoalan sampah, setiap orang per hari di kota palu memproduksi beragam sampah sebanyak 0,5 kg. Total produksi sampah harian di kota palu sebanyak 188,5 ton.
Olehnya, peran rujak dan seluruh masyarakat diharapkan untuk melakukan pengelolaan sampah secara bijak melalui konsep 3 r. Reduce dengan melakukan pengurangan, reuse memanfaatkan kembali serta recyle dengan melakukan pengolahan sampah menjadi barang yang dapat digunakan karena sampah bisa jadi berkah. Mari sama-sama, nosiala pale menuju palu adipura. (*/Red)