Palu, Satusulteng.com – Pelaksanaan pesta seni dan budaya bertajuk Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) 2018 oleh Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, akan dikolaborasikan dengan festival habitat untuk memperingati Hari Habitat se-Dunia.
Wakil Sekretaris Panitia Festival Pesona Palu Nomoni, Goenawan mengatakan di Palu, Kamis, kegiatan bernuansa budaya itu telah disepakati saat pertemuan bersama Kementerian PU dan Perumahan Rakyat yang memasukan festival habitat sebagai kegiatan penunjang FPPN.
FPPN sendiri telah memasuki tahun ketiga yang akan dilaksanakan pada 28 September hingga 3 Oktober 2018, dimana sejumlah kegiatan pertunjukan budaya akan menghiasi perhelatan akbar tersebut.
Gunawan menjelaskan kolaborasi Palu Nomoni dan festival habitat akan memberikan warna baru dalam pelaksanaan kegiatan yang digagas Wali Kota Palu Hidayat ini.
“Festival habitat memperingati hari habitat dunia rencananya fokus di lorong bakso Kelurahan Besusu dan hutan kota yang saat ini sedang dibangun,” ungkapnya.
Pelaksanaan festival habitat di bawah kendali Dinas Penataan Ruang Kota Palu lebih spesifik kepada penataan lingkungan kumuh agar lebih baik. Sedangkan konsep pesona Palu Nomoni fokus pada budaya yang pelaksanaanya sama seperti tahun sebelumnya.
“Tempat perhelatan tetap dilaksanakan di sepanjang 7,2 kilometer pantai Teluk Palu,” ucapnya.
Pagelaran FPPN, katanya, digelar untuk meningkatkan sektor kepariwisataan daerah sebagaimana visi dan misi pemerintah kota yakni mewujudkan Palu kota jasa yang beradat dan berbudaya dilandasi iman dan taqwa.
Pemkot terus berupaya untuk menghadirkan tamu-tamu dari luar negeri untuk menyaksikan pertunjukan seni dan budaya tradisional.
FPPN yang telah masuk dalam kalender kegiatan kepariwisataan nasional Kementerian Pariwisata itu memiliki agenda utama yakni panggung budaya nusantara, pertujukan ritual adat Sulawesi Tengah, festival habitat, pesta kliner dan implementasi nilai-nilai budaya bangsa dan dokar hias.
Kegiatan pendukung di antaranya lomba lari half maraton, gateball, kejuaraan voli pasir, dan kejuaraan paralayang internasional.
Kemudian lomba perahu layar tradisional, lomba renang 3,5 kilometer, lomba pacuan kuda tradisional di Teluk Palu, lomba sepeda downhil nomoni, adventure bike nomoni, fun bike nomoni, adventure nomoni, lomba airsoft gun, olahraga tradisional, panjat tebing (tebing buatan), trail adventure, senam, binaraga, aerobic, kicau burung dan free style competition.