Palu, Satusulteng.com – masih merasakan trauma pasca- Gempa dan Tsunami yang telah memporak porandakan sebagian besar bangunan fisik fasilitas umum, pribadi hingga menelan banyak korban jiwa. hal tersebut menyisakan duka bagi masyarakat terutama bagi anak-anak dan orangtua yang berpotensi mengalami trauma pasca kejadian alam gempa bumi dan tsunami tersebut.
Oleh sebab itu, BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) mengutus Tim dari LBB (Lembaga Beasiswa BAZNAS) untuk melakukan pemulihan terhadap anak-anak yang mengalami trauma psikis dampak dari bencana gempa dan tsunami di Palu dengan menggunakan pendekatan CISM (Critical Insident Strees Management).
Kegiatan CISM ini bertujuan untuk mendampingi dan memberikan tritmen kepada anak-anak melalui kegiatan bermain bersama.
Ada 14 orang yang diutus oleh LBB untuk melakukan CISM kepada anak-anak korbangempa bumi dan tsunami. 14 orang tersebut disebar dibeberapa titik posko pengungsian yang telah ditentukan oleh Tim Relawan BAZNAS seperti BTB ( BAZNAS Tanggap Bencana) dan RSB (Rumah Sehat BAZNAS) sampai saat ini ada sekitar tujuh posko yang telah disasar diantaranya: Baiya, Kec. Tawaeli, kota palu
Kola-Kola, Kec. Banawa, Kab. Donggala, Kampus UNISA, Jl. Diponegoro, Lere, Kota Palu, Tawaeli, Palu Utara. Kota Palu, Lasoani, Kec. Palu Timur d Lolu, Lapangan Panau, Sigi Biromaru, Kab. Sigi
Adapun kegiatan CISM yang dilakukan oleh Tim berupa melakukan identifikasi dan pendataan kepada anak-anak sesuai dengan tingkatan trauma yang dialami oleh masing-masing anak kemudian Tim melakukan kegiatan yang menghibur seperti bermain, bernyanyi, bercerita (mendongeng), menggambar, mewarnai, mengkreasikan origami dan masih banyak lagi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak trauma yang dialami oleh anak-anak.