Touna, Satusulteng.com – Upaya BNN Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) , Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk membangun penggiat anti narkoba terus secara konsisten dilaksanakan di berbagai lapisan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk memperluas jejaring dan perpanjangan tangan BNN, agar upaya P4GN dapat terimplementasi secara maksimal dan tepat sasaran.
Untuk menggerakkan komponen masyarakat dalam P4GN, BNN Kabupaten Touna, kembali menggelar kegiatan Pengembangan Kapasitas Training Of Trainer ( TOT ) Pemberdayaan Bidang P4GN Lingkungan Masyarakat Kecamatan Ratolindo, yang berjumlah 20 Peserta.
TOT pemberdayaan bidang P4GN di Lingkungan masyarakat Kecamatan Ratolindo dipandu oleh moderator Bpk. Irvan Charim, SH dengan menghadirkan 2 narasumber yakni Kepala BNNK Touna, AKBP Djohansah Rahman, S. Pd dan praktisi kesehatan Kabupaten Touna, dr. Abd Rahman DM Mars.
AKBP Djohansah Rahman, S.Pd selaku Kepala BNN Kabupaten Touna mengatakan, TOT di lingkungan masyarakat merupakan wujud kepedulian nyata BNN dalam rangka mengakselerasikan P4GN melalui pemberdayaan masyarakat.
“Peran aktif masyarakat di lingkungan masing-masing dalam rangka implementasi pencegahan penyalahgunaan narkoba, menjadi hal yang sangat penting dan strategis. Maksud dan tujuan pelaksanaan TOT ini diharapkan dapat dijadikan sebagai panduan atau pedoman dalam pelaksanaan pencegahan penyalahgunaan narkoba,” ujar Djohansah.
Djohansah menambahkan, melalui kegiatan ini diharapkan peserta yang hadir menjadi lebih paham tentang permasalahan narkoba secara komprehensif. Pada akhirnya, akan memiliki kesadaran untuk menanamkan komitmen yang kuat dalam upaya P4GN.
Dengan menjadi agen atau kader yang mampu menyebar luaskan pemahaman tentang masalah narkoba dilingkungannya,” imbuh AKBP Djohansah.
AKBP Djohansah juga menyampaikan, tentang penggolongan Narkoba dan sanksi hukum bagi penyalahgunaan Narkoba berdasarkan Undang-Undang 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
Sementara itu dr. Rahman DM, Mars dalam materinya memberikan pemahaman tentang 3 sifat dasar Narkoba yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia yaitu, bersifat Stimulan, Depresan dan Halusinogen.
Adapun jenis Narkoba yang bersifat Stimulan atau penekanan dalam tubuh manusian seperti shabu, Amphetamin atau yang sering digunakan oleh atlet untuk mendongkrak prestasi. Selanjutnya jenis Narkoba yang bersifat Depresan atau membuat orang tenang dan mengantuk yakni Tryhexipenidyl (THD), dan jenis Narkoba yang bersifat Halusinogen yang membuat seorang menjadi menghayal dan berhasulinasi yaitu jamur tahi sapi dan lem fox,” ungkap Mantan Kadis Kesehatan Touna tersebut.
Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan TOT ini, selain banyak informasi tentang narkotika, peserta juga mendapatkan banyak materi lainnya seperti bagaimana menyusun rencana aksi sebagai peserta TOT, keterampilan berkomunikasi dan sebagainya.
Kegiatan ini sungguh mulia dan bermanfaat karena memberikan pembekalan materi yang lebih komprehensif kepada peserta TOT.
“Acara ini diharapkan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga lebih banyak lagi penggiat-penggiat anti narkoba yang menyampaikan informasi bahaya penyalahgunaan narkoba ke masyarakat,” ungkap salah satu peserta.