Touna, Satusulteng.com – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tojo Una-Una menggelar pergelaran seni budaya dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2017, yang dilaksanakan di gedung Hotel Ananda, Kamis (13/7).
Hadir dalam acara tersebut Sekertaris Kabupaten Tojo Una-Una Taslim DM. Lasupu, SP, MT, Kepala BNNK Tojo Una-Una, AKBP Djohansah Rahman, S.Pd, unsur Forkopimda Tojo Una-Una, para Asisten dan staf Ahli Bupati, pimpinan OPD, pimpinan BUMN/BUMD, Tokoh adat, dan pelajar tingkat SLTA dan SLTP.
Peringatan Hani 2017, mengangkat tema “Peran Aktif dan Pendayagunaan Seluruh Komponen dan Potensi Bangsa dalam Menghadapi Keadaan Darurat Narkoba Menuju Indonesia yang Sehat”. Menampilkan tarian Kayori, Group Band Permata serta penyanyi pelajar tingkat SLTA dengan membawakan lagu-lagu Daerah Tojo Una-Una Ciptaan Ir. Munawar Mapu.
Kepala BNNK Tojo Una-Una, AKBP Djohansah Rahman, S.Pd saat membacakan sambutan Kepala BNN RI menyampaikan, peringatan Hari Anti Narkotika Nasional memiliki makna keprihatinan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, sehingga dibutuhkan sebuah gerakan untuk menyadarkan seluruh umat manusia di dunia.
“Hal ini untuk membangun solidaritas dalam rangka mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika yang menjadi ancaman kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, serta menggelorakan semangat membara dalam sebuah kebersamaan seluruh komponen bangsa sebagai upaya melawan kejahatan narkotika,” katanya.
Dikatakannya, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika merupakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang mengancam dunia dan bisa digunakan sebagai salah satu senjata dalam proxy war untuk melumpuhkan kekuatan bangsa.
“Oleh karena itu, kejahatan ini harus diberantas dan ditangani secara komprehensif dan menyeluruh. sebagai negara yang menjadi salah satu sasaran terbesar dalam peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika yang dikendalikan oleh jaringan nasional dan internasional, indonesia telah mengambil langkah tegas dalam menghadapi bentuk perang modern ini,” ujarnya.
Dikatakannya, terlihat dari fakta terkait penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika di dalam masyarakat yang menunjukkan kecenderungan semakin meningkat dengan korban yang meluas, terutama di kalangan anak-anak, remaja, generasi muda, oknum aparatur sipil negara, prajurit tni, anggota kepolisian, kepala daerah, hingga di lingkungan pesantren.
Penggunaan teknologi internet untuk perdagangan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika pun meningkat, baik dari segi nilai transaksinya maupun jenis yang diiperdagangkan. selain itu, munculnya jenis-jenis new psychoactives substances (nps) yang turut menambah tantangan dan hambatan dalam upaya menanggulangi permasalahan narkotika,” katanya.
Hal itu, kata dia, dikarenakan kondisi geografis indonesia yang terbuka merupakan peluang bagi sindikat narkotika internasional untuk menjadikan indonesia sebagai pangsa pasar peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika. mereka dapat masuk ke indonesia karena banyaknya pintu masuk melalui ‘jalur-jalur ilegal’.
“Oleh karena itu, perang terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika tidak boleh dilakukan secara setengah-setengah dan harus dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan seluruh elemen bangsa baik instansi pemerintah maupun komponen masyarakat. hal ini dilakukan untuk memberikan keyakinan kepada publik dan menyatakan perang serta perlawanan terhadap mafia narkotika,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Kepala BNNK Touna, AKBP Djohansah Rahman juga memaparkan hasil kerja masing-masing seksi BNNK Touna selama tahun 2016.
Dia juga berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tojo Una-Una untuk merealisasikan permohonan bantuan pengadaan mobil Hailux guna membantu kerja-kerja BNNK Tojo Una-Una dalam melakukan pencegahan pemberantasan penyalahgunaan Narkotika di wilayah Kabupaten Tojo Una-Una.