Palu, SatuSulteng.com – Wali Kota Palu diwakili Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Palu, Dr. Mohammad Rizal secara resmi membuka Musyawarah Besar (Mubes) Pordeo atau Porambanga To Dea Oge 83 Kelurahan Nunu, Kota Palu pada Minggu, 19 Maret 2023 di Cafe Pijakan samping Jembatan Lalove, Kota Palu.
Dalam kesempatan ini, Asisten Rizal yang membacakan sambutan tertulis Wali Kota menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas terselenggaranya Musyawarah Besar atau Mubes ke-2 Pordeo 83 Nunu tahun 2023.
“Saya merasa bangga dan senang dapat hadir dalam acara ini, yang menjadi wadah bagi kita semua untuk saling berdiskusi dan berbagi ide demi kemajuan kota kita,” katanya.
Menurutnya musyawarah besar ini merupakan suatu ajang untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, lembaga swasta, dan masyarakat dalam memajukan kota kita di berbagai bidang, termasuk di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lain sebagainya.
“Sudah seharusnya pemerintah mendampingi kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. Silahkan bersinergi dengan Organisasi Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah Kota Palu,” ungkapnya.
Wali Kota melalui Asisten I, berharap musyawarah ini dapat berjalan lancar dan sukses, serta memberikan manfaat besar bagi kemajuan Kota Palu.
Sementara itu, Ketua Umum Pordeo 83 Nunu, Hamdi Ali Djorimi menyampaikan bahwa organisasi yang dipimpinnya ini sudah ada sejak era 1980an.
Dulu, katanya Pordeo berkepanjangan “Porotaka Tenggedeu” yang berkonotasi negatif bagi masyarakat Kota Palu.
“Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman semakin modern, komunitas brandalan ini muncul kembali di tahun 2014 dengan tampilan yang signifikan,” ungkapnya.
Ia mengatakan Pordeo yang kini berkepanjangan “Porambanga To Dea Oge” ingin sejajar dengan masyarakat banyak serta mendukung program pemerintah daerah dalam membangun mentalitas dan sumber daya manusia melalui kegiatan-kegiatan positif.
Di antaranya seperti sosial budaya, kemasyarakatan, olahraga, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil menengah serta menjadi pelopor perdamaian di Kota Palu khususnya di wilayah Kelurahan Nunu dan sekitarnya.
“Nunu yang engkau dengar berbeda dengan Nunu yang engkau lihat,” imbuhnya. (*/Red)