Touna, Satusulteng.com – Touna, Satusulteng.com – Adanya razia Operasi Patuh Tinombala 2019 yang digelar Polres Tojo Una-Una sejak tanggal 29 Agustus 2019 hingga 11 September 2019 nanti, berdampak terhadap meningkatnya jumlah pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM).
Pantauan media ini di ruang pelayanan SIM Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Tojo Una-Una, puluhan warga rela mengantri hingga berjam-jam hanya untuk membuat SIM A dan C tersebut, Kamis (5/9/2019).
Banyaknya pengendara roda dua maupun mobil yang terjaring razia karena tidak memiliki kelengkapan surat-surat berkendara, membuat mereka berinisiatif membuat SIM.
Petugas unit pelayanan operator SIM Polres Tojo Una-Una mencatat, dalam sehari ada sekitar 50 orang yang mengajukan permintaaan SIM baru.
Jumlah ini meningkat drastis hingga tiga kali lipat dibanding hari biasanya.
Pada hari sebelum digelar Operasi Patuh, biasanya pemohon hanya mencapai 15 orang per hari.
Permohonan SIM didominasi oleh SIM C atau untuk kendaraan roda dua. Sisanya, permintaan pengurusan SIM untuk kendaraan roda empat baik angkutan umum maupun kendaraan pribadi.
Kapolres Tojo Una-Una, AKBP Boyke Karel Wattimena, SIK, MH melalui Kasat Lantas Polres Tojo Una-Una, Iptu Suprojo, SH mengatakan, meningkatnya permohonan pembuatan SIM karena tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas dan mematuhi peraturan masih kurang.
Sementara selama ini mereka yang belum memiliki SIM sering menggunakan kendaraan bermotor di jalan raya.
“Dengan adanya Operasi Patuh Tinombala 2019 di wilayah Kabupaten Tojo Una-Una ini, mereka masyarakat diharapkan dapat melengkapi surat-surat kendaraannya, baik SIM maupun STNK beserta pengesahannya dengan telah membayar pajak tahunan,” Kata Kasat Lantas Iptu Suprojo kepada media ini, Kamis (5/9/2019).
Dia menambahkan, bahwa selama sepekan operasi digelar di berbagai titik lokasi strategis di wilayah Tojo Una-Una sedikitnya ada 171 kendaraan yang telah terjaring karena melakukan pelanggaran lalu lintas.(**).