Palu, Satusulteng.com – Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warganya agar tidak lalai dan selalalu memeriksa keadaan rumah sebelum bepergian guna mengindari bahaya kebakaran apalagi saat musim kemarau saat ini.
“Pascabencana kami sudah 13 kasus kebakaran terjadi di Palu. Olehya warga sebelum melakukan aktivitas di luar rumah kiranya memperhatikan situasi rumahnya, bila perlu periksa kompor maupun listrik jika sudah aman barulah bepergian,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Palu Sudaryano R Lamangkona terkait upaya pencegahan di Palu, Rabu.
Sudaryano menyebut dari 13 kasusu kebakaran yang tertangani sebagian besar akibat korsleting listrik sehinggamenimbulkan arus pendek yang membuat arus listrik mengalir menjadi sangat besar dalam waktu cepat.
Menurutnya, situasi bencna yang dihadapi saat ini sangat rentan dengan ancaman kebakaran, bagaimana tidak sebagaian warga Palu masih merasa trauma sehingga belum mau kembali menempati rumah mereka, situasi ini tentunya sangat krusial terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kebakaran terjadi biasanya akibat kelalaian sendiri, sehingga hal-hal seperti ini perlu disikapi serius,” tambah Ano sapaan akrabnya.
Mantan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Palu itu menjelaskan, ketersediaan armada pemadam yang dimilikinya sangat terbatas, saat ini hanya lima armada dinyatakan siap beroperasi jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran, sementara sejumlah armada lainnya dalam kondisi rusak.
Dari lima unit armada tersebut, paparnya, dua diantaranya berfungsi sebangai penyuplai air sedangkan tiga unit lainnya berfungsi untuk menembak.
Ano memaparkan, jika dihitung perbandingan jumlah penduduk dengan armada per unit-nya maka dibutuhkan armada tembak sebanyak 38 unit dan setiap satu armada tembak didampingi dua unit armada suplai air agar upaya pemadaman lebih cepat.
“Idealnya seperti itu. Memang kami akui ketersediaan armada belum memadai. Meski pun dengan segala keterbatasan, namun kami tetap berusaha semaksimal mungkin bekerja sesuai standar operasional prosedur,” tuturnya.