Palu, Satusulteng.com – Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said atau akrab disapa Pasha menyebut Kota Kota Palu sampai saat ini hanya sebagai tempat persinggahan wisatawan, baik wisawatan yang akan menuju ke tempat wisata di Sulteng maupun daerah lain di Indonesia.
“Kita ini hanya tempat lewat. Datang sebentar kemudian naik pesawat lagi, naik mobil lagi terus ke luar dari Kota Palu. Makanya kita (Kota Palu) tidak punya apa-apa di sini,” katanya saat memberi sambutan pada acara halal bil halal di rumah jabatannya, Rabu.
Di depan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Palu dan masyarakat yang hadir, Wawali meminta dukungan dan kerja sama keras seluruh pihak agar Kota Palu dapat menjadi kota destinasi wisata sesuai dengan visi Wali Kota Palu Hidayat.
Menurut dia diperlukan soliditas seluruh masyarakat dan Kepala OPD agar impian itu dapat terwujud di masa kepemimpinan pasangan Hidayat/Sigit saat ini (2016-2021).
“Kalau pemerintah tidak bersatu, masyarakat tidak bersatu, mau jadi apa kita? Kami sudah berupaya semaksimal mungkin, tapi masih dibilang tidak melakukan apa-apa,” ujar mantan vokalis Band Ungu itu.
Saat ini, kata dia, Pemkot Palu tengah fokus membangun dan mengembangkan sejumlah wilayah yang dijadikan sebagai lokasi wisata di antaranya di Dusun Uentunbu di Kelurahan Kawatuna dan di Dusun Salena, Kelurahan Buluri sebagai destinasi bagi para wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Palu.
Di Dusun Salena, katanya, pemerintah kota tengah mengerjakan pembangunan wahana permainan flying fox terpanjang di Asia mencapai lebih dari 2,5 kilometer yang sedng dikerjakan perusahaan acal Prancis.
Wahana tersebut dimaksudkan untuk menyosialisasikan keindahan alam yang ada di sana agar menjadi salah satu objek wisata yang digandrungi warga Indonesia dan dunia.
Sedangkan di Dusun Salena, Pemkot Palu sedang menyelesaikan pembangunan landasan paralayang. Ada juga lokasi `downhill` yang akan dibangun pemerintah bagi para pecinta sepeda gunung di dusun itu.***