Touna, Satusulteng.com – Ratusan Remaja peduli kesehatan yang terdiri dari pelajar SMP dan SMA, Mahasiswa dan beberapa wanita pria (Waria) di Kabupaten Tojo Una Una menggelar kampanye memperingati hari AIDS Sedunia (HAS), Minggu 03 Desember 2017.
Kampanye HAS yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Unauna mengambil tema “Saya Sehat Saya Berani Saya Sehat Waspadalah Dengan Mengkapanyekan HIV AIDS”.
Pantauan media ini, peserta kampanye mengambil star dari lapangan Kelurahan Dondo, Kecamatan Ratolindo berjalan kaki melewati jalan trans sulawesi Moh. Hatta dan Finis di Taman Jembatan Hayal Ampana.
Para peserta kampanye menggunakan baju adat, baju profesi, baju pasien-pasien dan bahkan ada yang menggunakan baju zombie atau yang mayat hidup seperti di dalam film-film horor.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Javanet Alfari mengatakan, berdasarkan data yang ada jumlah penderita HIV AIDS di Kabupaten Tojo Una Una sebanyak 40 orang. Sementara yang sudah meninggal dunia ada 2 orang.
“Olehnya, Hari AIDS sedunia diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV,” ucapnya.
Dia mengatakan, salah satu poin dalam Sustainable Development Goals (SDG’s) bahwa wacana global epidemi AIDS akan berakhir pada tahun 2030, sehingga AIDS tidak lagi menjadi ancaman kesehatan masyarakat karena penyebaran HIV dapat dikendalikan.
“Salah satu upaya mengatasi HIV/AIDS adalah dengan mengajarkan HIV/AIDS di sekolah-sekolah. Dalam hal edukasi di Indonesia menjadi menjadi kendala bagi edukator untuk memberikan edukasi karena penyakit yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat karena hal tersebut dianggap menyimpang,” ujarnya.
Menurutnya, dukungan sektor pendidikan dalam meningkatkan pengetahuan terkait HIV/AIDS sangat penting karena pendidikan adalah salah satu pola transformasi ilmu pengetahuan.
“Misalnya dengan melakukan sosialisai bahaya penggunaan narkoba, seks bebas yang akan menjadi media penularan virus HIV dan akan berkembang menjadi penyakit AIDS,” ucapnya.
Menurutnya, keberhasilan penanggulangan AIDS ini juga merupakan tanggung jawab bagi seluruh manusia yang memilik hak dasar untuk hidup bebas, produktif dan bebas dari penyakit.
Ia juga berharap masyarakat tidak mendiskreditkan pengidap HIV/AIDS, karena yang harus dihindari adalah penyakitnya, bukan penderitanya.(***).