Palu , Satusulteng.com – Sebagai salah satu rangkaian acara Peringatan Hari Aksara Internasional, Rakor Temu Evaluasi Pelaksanaan Program Keaksaraan dan Kesetaraan, diapresiasi Gubernur Drs. H. Longki Djanggola, M.Si saat membukanya pada Rabu malam (19/10) di hotel mercure.
“Saya nilai bermakna strategis guna meningkatkan koordinasi antara pusat dan daerah yang akan berdampak pada penyatuan persepsi dan kebulatan tekad, meningkatkan pelayanan keaksaraan dan kesetaraan di masyarakat,” ungkap gubernur memandang strategisnya rakor itu, utamanya dalam membantu mewujudkan Sulawesi Tengah yang maju, mandiri dan berdaya saing.
Rakor tersebut diikuti lebih kurang 515 peserta meliputi kepala dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi dan kabupaten, kota se Indonesia, para pengelola Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, dan kepala BPKP se Indonesia.
Pada kesempatan itu, Menko PMK Puan Maharani diwakili Deputi Menko PMK Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Prof. Dr. R. Agus Sartono, MBA, sedang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy diwakili Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas Harris Iskandar. Turut hadir di rakor tersebut tokoh pendidik Prof. Dr. Arif Rahman, M.Pd.
Menurut gubernur, pendidikan keaksaraan yang diterapkan secara terkoordinir dan berkelanjutan, bertujuan penting untuk meningkatkan daya saing dan kualitas masyarakat dalam hal kemampuan baca, tulis dan hitung. “Diharapkan akan berimplikasi pada meningkatnya kapasitas peserta didik hingga mencapai kemampuan basic literacy,” tambahnya.
Di samping itu, pendidikan kesetaraan lanjut gubernur bertujuan memberi kesempatan pada masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan formal di sekolah-sekolah untuk terpenuhi kebutuhannya melalui kegiatan kelompok belajar atau Kejar Paket A untuk setara SD, Kejar Paket B untuk setara SMP dan Kejar Paket C untuk setara SMA.
karena itu, Gubernur Longki Djanggola berharap pertemuan itu dapat mengevaluasi sejauhmana perkembangan program keaksaraan dan kesetaraan di daerah-daerah. “Kiranya terlahirkan suatu umpan balik yang dapat ditindak lanjuti oleh para penyelenggara pendidikan guna meningkatkan mutu dan kualitas layanan pendidikan keaksaraan dan kesetaraan,” harap gubernur.
“Semoga rakor ini berdaya guna dan berhasil guna bagi pembangunan pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang integratif,” tutupnya.
Berdasarkan laporan yang disampaikan Dirjen PAUD dan Dikmas Harris Iskandar, rakor dilaksanakan mulai 19 hingga 21 Oktober dengan 4 agenda pembahasan yaitu, pertama, sinergitas pusat dan daerah, khususnya terkait dengan percepatan DAK – BOP (Dana Alokasi Khusus – Bantuan Operasional Penyelenggaraan) PAUD. Dua, percepatan Program Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Pintar. Tiga, peningkatan kualitas kursus dan pelatihan dan empat, penerapan program pendidikan karakter lewat PAUD dan pendidikan keluarga.
Rakor pun dibuka simbolis dengan pemukulan gong oleh Gubernur Longki Djanggola. ( Nasir Tula )
Keterangan Foto : Gubernur Sulawesi tengah Drs. H . Longki djanggola sedang memukul gong tanda di bukanya rakor di hotel mercure Pada Rabu malam ( 19 / 10 / 2016).