Palu, SatuSulteng – Wali Kota Palu diwakili Asisten bidang Administrasi Umum Setda Kota Palu, Imran Lataha, SE.,M.Si secara resmi membuka pelaksanaan Musyawarah Cabang ke-7 Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Palu, pada Minggu, 19 Mei 2024.
Kegiatan yang berlangsung di Swiss-Belhotel Kota Palu ini dihadiri sejumlah pengusaha muda yang ada di Kota Palu dan perwakilan HIPMI kabupaten lainnya di Provinsi Sulawesi Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Asisten Imran yang membacakan sambutan tertulis wali kota menyampaikan bahwa, hari ini merupakan suatu kebahagiaan tersendiri baginya dapat hadir dalam pelaksanaan Musyawarah Cabang ke-7 HIPMI Kota Palu.
Asisten mengajak segenap peserta, agar mengikuti dan memanfaatkan Musyawarah Cabang yang dilaksanakan setiap tiga tahun sekali ini dengan sebaik-baiknya.
Sehingga Musyawarah Cabang ke-7 HIPMI Kota Palu bisa sukses dan dapat menghasilkan keputusan-keputusan strategis yang tentunya sangat berguna bagi para anggota HIPMI, khususnya bagi pengusaha itu sendiri dan pengembangan pembangunan perekonomian Kota Palu kedepan.
Menurut asisten, kegiatan tersebut sebagai salah satu wujud dari bentuk kehidupan demokrasi yang harus dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab.
Kesadaran untuk mewujudkan forum ini sebagai tempat bermusyawarah dan bermufakat mencari figur Ketua HIPMI Kota Palu, serta merumuskan sejumlah ide dan gagasan yang dikemas dalam bentuk program kerja, dan arah kebijakan organisasi kedepan, menjadi sangat penting dan beralasan.
Harus diakui, ungkap asisten, kesuksesan organisasi HIPMI Kota Palu, untuk satu periode mendatang, sangat ditentukan oleh itikad baik, dan keberhasilan kita membangun komitmen, tekad, dan nawaitu membawa forum musyawarah pada hari ini, menjadi sarana menyatukan pendapat dan kebersamaan, dalam sikap, perhatian, dan keterlibatan kita secara utuh.
Oleh karena itu, asisten mengharapkan kiranya lewat forum musyawarah kali ini, benar-benar dapat dijadikan sebagai media yang merumuskan berbagai ide, dan gagasan yang konstruktif, inovatif, dan berperspektif jauh kedepan.
“Belajar dari pengalaman masa lalu, sangatlah penting untuk dijadikan rujukan bagi para pengurus HIPMI Kota Palu yang akan melaksanakan musyawarah hari ini, untuk melanjutkan pembenahan dan menjadikan lembaga ini sebagai suatu lembaga yang independen dan terlepas dari kegiatan sekedar mencari keuntungan semata bagi golongan tertentu saja, atau untuk keuntungan para pengurus tertentu semata,” ujar asisten.
Oleh karenanya, ini menjadi saat yang tepat bagi HIPMI Kota Palu, untuk lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi dunia usaha dalam mendorong iklim perekonomian Kota Palu, menjadikannya sebagai episentrum kegiatan bisnis yang lincah, tanggap dengan perubahan eksternal yang bergerak cepat, seperti potensi keberadaan Ibu Kota Nusantara yang ada di depan.
Asisten mengatakan dalam menghadapi persaingan aktivitas dunia usaha yang semakin kompetitif, maka kemampuan penguasaan teknologi, manajemen dan inovasi serta budaya dan cita rasa yang tinggi, adalah kunci utama untuk mencapai keberhasilan dan bisa bertahan, karena sumber daya alam dan anggaran pemerintah yang ada terbatas adanya.
“Sehingga inovasi yang dapat dijadikan landasan yang kuat dalam menghadapi ketatnya komentar global dan regional di bidang ekonomi,” kata asisten.
Asisten mengharapkan Musyawarah Cabang ke-7 HIPMI Kota Palu kali ini ada semacam tawaran solusi bagaimana menjadikan kota ini sedemikian rupa, sehingga terciptalah Kota Palu sebagai Kota Pusat Bisnis, Pemerintahan dan aktivitas kebudayaan, dan menguntungkan secara ekonomi, namun tidak terlepas dari prinsip pembangunan keberlanjutan.
Asisten juga mengharapkan sumbangan pemikiran dan gagasan serta mencari solusi terhadap aktivitas dunia usaha, memudahkan investasi, untuk dapat bermitra dengan pengusaha luar sehingga menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya di Kota Palu.
“Saya gembira, sebagai mitra pemerintah, bahwa dalam perjalanannya HIPMI Kota Palu, telah berhasil meningkatkan kinerja terutama dalam dunia usaha dan perekonomian, namun demikian hendaknya terus ditingkatkan,” ungkap asisten.
HIPMI Kota Palu, lanjut asisten, hendaknya juga harus terus berupaya melakukan revitalisasi dan restrukturisasi organisasi, agar mampu meningkatkan perannya dalam peraturan dunia usaha di era VUCA, atau Volatility atau Volatilitas/perubahan, Uncertainty atau ketidakpuasan, Complexity atau kompleksitas, dan Ambiguity atau ambiguitas.
“Itu hanya bisa dilewati jika HIPMI memiliki kultur organisasi yang sehat, transparan, dan dikelola dengan manajemen yang baik,” tambah asisten. (*/Red)