Palu, SatuSulteng.com – Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H pada Sabtu, 11 November 2023 di halaman Masjid Pandapa Al-Hidayah Besusu, Kota Palu.
Maulid Nabi yang mengangkat tema “Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW dalam Menghadapi Tantangan Global” ini dilaksanakan oleh Pemerintah Kecamatan Palu Timur bersama Bagian Kesra Setda Kota Palu, Majelis Ta’lim, dan para tokoh agama.
Dalam sambutannya, Wali Kota Hadianto mengungkapkan rasa syukurnya, karena masyarakat terus bersemangat melaksanakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
“InsyaAllah berkah dari Allah, Allah akan selalu menaungi kita. Bencana dan bala akan dijauhkan,” kata wali kota.
Wali kota menyatakan selama kepemimpinannya, Pemerintah Kota Palu berusaha menyahuti semua aduan dari masyarakat, sehingga tidak boleh lagi ada aduan dari masyarakat.
Olehnya para lurah tidak boleh lambat masuk kantor untuk bertemu masyarakat, serta tidak boleh memilah dan memilih masyarakat yang akan ditemui.
Selain itu, setiap hari Sabtu dan Minggu pekan berjalan, wali kota bersama sejumlah pimpinan OPD turun langsung bertemu masyarakat untuk menyerap aspirasi yang disampaikan.
“Alhamdulillah dengan kerja-kerja kita seperti ini, Kota Palu mendapatkan penghargaan kota terbaik kedua dalam perencanaan pembangunan secara nasional. Kemudian penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” ungkap wali kota.
Menurut wali kota, mendapatkan adipura bukanlah tujuan utama dari Pemerintah Kota Palu di masa kepemimpinannya. Namun, kebersihan itu sebagian dari iman.
“Kalau kita bersih maka masyarakat dari luar bisa menilai bagus cara berpikirnya orang Palu,” kata wali kota.
Salah satu contohnya, kata wali kota, dua pekan lalu Pemerintah Kota Palu menerima duta besar dan parlemen dari Jerman.
Mereka menyebut bahwa Kota Palu adalah kota yang betul-betul terkelola dengan baik.
Dimana kota ini baru selesai terkena bencana 2018 silam, namun dalam waktu beberapa tahun sudah menjadi kota yang disiplin layaknya sebuah ibu kota.
“Wali kota itu penjaga atau pelindung, memantau setiap waktu perkembangannya, melihat setiap waktu perubahannya. Memperhatikan secara seksama walaupun masih begitu banyak kekurangan,” ujar wali kota.
Wali kota mengatakan untuk mewujudkan perubahan besar di Kota Palu, dibutuhkan semangat dari semua masyarakat untuk tumbuh bersama.
Salah satu contohnya adalah memaksimalkan potensi penerimaan daerah melalui retribusi maupun pajak-pajak lainnya.
Untuk retribusi sampah, kata wali kota hanya Rp35 ribu setiap bulannya, dan kalau dibagi 30 hari, berarti hanya sekitar Rp1.200 perhari.
Sementara itu, biaya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Palu untuk kebersihan sekitar Rp70 miliar pertahun.
“Dari retribusi sampah itu dengan jumlah 154.000 rumah, berarti kita bisa dapat Rp6 miliar perbulan kalau semua bayar. Dari Rp6 miliar itu kalau pertahun sudah Rp72 miliar, tertutup biaya itu,” jelas wali kota.
Namun demikian, lanjut wali kota realitanya saat ini baru sekitar 8 – 9 persen yang bayar retribusi sampah. Akhirnya, penerimaan daerah yang lain justru untuk mengurusi sampah.
Kalau semua masyarakat membayar retribusi sampah, maka pajak yang lain tersebut, bisa dipergunakan untuk hal-hal yang lainnya untuk Kota Palu yang lebih baik.
Bahkan bukan hanya retribusi sampah, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) juga masih ada tunggakan. Tahun 2022 masih sekitar Rp90 miliar dan tahun ini ada sekitar Rp70 miliar.
“Berarti ada Rp160 miliar semuanya. Coba kalau uang ini masuk, bisa digunakan untuk perbaikan lorong, drainase, bantuan usaha, kasih naik honor pegawai, semua bisa kita naikkan,” kata wali kota.
“Kota ini bukan hanya butuh satu orang, tapi butuh semua orang. Kita harus sama-sama membawa kota ini maju secepatnya,” tambah wali kota.
Dalam kesempatan ini juga, wali kota menyinggung aplikasi SanguPalu yang belum lama ini dilaunching oleh Pemerintah Kota Palu di momen ulang tahun ke-45 lalu.
Diharapkan semua masyarakat dapat mengunduh aplikasi tersebut dan memanfaatkannya untuk mengurus berbagai hal, seperti membuat dokumen kependudukan, layanan bantuan dari pemerintah, beasiswa, dan lainnya. (*/Red)