Palu, SatuSulteng.com – Wali Kota Palu diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, Arif Lamakarate menghadiri acara aksi menanam 1100 bibit mangrove di Pantai Bulu Pountu, Kelurahan Baiya, Kecamatan Tawaeli pada 10-06-2023.
Dikesempatan tersebut, Kadis DLH berharap, agar kiranya semangat tersebut tak hanya sesaat dalam menghadapi hari-hari tertentu saja, akan tetapi dapat terus gencar dilakukan dengan melihat wilayah-wilayah lain yang ada di Kota Palu.
“Kami berharap kegiatan seperti ini tidak cuman pada hari-hari tertentu, kita bisa melihat kondisi Kota Palu di wilayah lain juga yang kemudian bisa kita perbaiki,” harapnya.
Ia mengajak masyarakat untuk bersama menjaga kelestarian lingkungan, sebagai bentuk tanggung jawab bersama, sebab ia yakin penanaman mangrove dan aksi bersih pantai semoga juga bisa menginspirasi komunitas ta untuk terus mereplikasi ditempat lain.
“Semoga apa yang telah dimulai hari ini, bisa terus dijaga, agar tumbuh kuat, lebat dan bermanfaat, dan semoga ini bisa jadi teladan bagi BUMN atau BUMD, CSR dan berbagai perusahaan lainnya yang bergerak melakukan penanaman mangrove atau hal positif lainya untuk menjaga lingkungan kita agar selalu lestari”, tuturnya.
Kegiatan yang digagas oleh PT PLN (Persero) UPT Palu, juga menggandeng komunitas lingkungan Palu dari perguruan tinggi.
Pasalnya, aksi peduli lingkungan tersebut digelar dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia.
Sedikitnya ratusan masyarakat mulai dari warga setempat, komunitas lingkungan yang terhimpun dalam Yayasan Galang Bersama Kami, Komunitas Lentera Tadulako, dan Komunitas Rubalang, menanam bibit-bibit mangrove jenis bakau hitam tersebut di area bibir pantai di Kelurahan Baiya itu.
Sebelumnya, aksi bersih pantai sempat dilakukan disepanjang pinggiran pantai.
Meski salah satu entitas perusahaan yang bergerak di bidang kelistrikan, PLN UPT Palu juga memiliki tugas dan tanggung jawabnya dalam ikut turut serta dalam mengelola lingkungan.
Hal itu dituturkan Manager PT PLN (Persero) UPT Palu, Kamran, “Aspirasi dari kami salah satunya itu terkait dengan lingkungan, dan kewajiban kami dalam hal mengelola lingkungan sudah menjadi sangat mandatori,” sebutnya.
Bicara mengenai lingkungan hidup, sebutnya, merupakan suatu tugas yang perlu dilakukan secara sinergitas dari seluruh pihak yang ada. “Kami berharap kolaborasi ini bisa membangun suatu keberlangsungan perbaikan lingkungan secara terus menerus,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Galang Bersama Kami, Ilham, mengatakan, apa yang dilakukan tersebut seyogyanya dapat membantu masyarakat setempat terkhusus dalam menghadapi masalah iklim. “Membantu masyarakat dalam menghadapi masalah iklim termasuk masalah lingkungan di laut mereka, supaya masyarakat kelurahan Baiya bisa menikmati lingkungan pantainya yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Dikegiatan tersebut hadir pula pejabat dari kantor kecamatan Tawaeli, Lurah Baiya dan tokoh masyarakat setempat. (*/Red)